REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Sekjen PBB Ban Ki-moon menyatakan keprihatinannya atas konflik yang semakin memburuk di Ukraina. Pernyataannya ini disampaikan saat PBB juga melaporkan hampir 2.600 orang dinyatakan tewas dalam konflik Ukraina ini.
"Saya sangat prihatin dengan memburuknya situasi di Ukraina," kata Ban saat menghadiri acara UNAOC di Bali, Indonesia, dilansir dari Ahram Online.
Lanjutnya, pembicaraan baru-baru ini yang dilakukan untuk memecahkan krisis justru dibayangi dengan laporan baru terkait pertempuran yang semakin memburuk. Ban mengatakan ia prihatin terhadap situasi di perbatasan Ukraina-Rusia. Sejumlah laporan pun menyebutkan militer dan senjata berat juga masuk ke Ukraina.
"Perlu memastikan perbatasan yang aman antara dua negara dengan melakukan verifikasi internasional," tambahnya. Ban juga mengatakan sangat penting menjadwalkan pemilihan parlemen awal pada 26 Oktober mendatang di Ukraina.
"Kami telah meningkatkan upaya kami menyelesaikan konflik Ukraina, kehidupan taruhannya, kedamaian di Ukraina berarti kedamaian di wilayah itu dan sekitarnya," katanya.
Pada Kamis, Ukraina dan negara Barat mengatakan pasukan Ukraina terlibat dalam pertempuran yang terjadi di bagian timur negara itu. Sehingga dikhawatirkan dapat memicu adanya konfrontasi militer secara langsung antara Kiev dan Moscow.
NATO mengatakan setidaknya seribu pasukan Rusia dikerahkan mendukung pemberontak pro-Rusia yang telah melawan pemerintah Ukraina sejak April lalu. AS dan Uni Eropa pun telah menjatuhkan sanksi terhadap Rusia terkait krisis Ukraina ini.