Selasa 18 Nov 2014 17:31 WIB

Govt to discuss on fixed subsidy plan

Rep: Dessy Suciati Saputri/Satya Festiani/ Red: Yeyen Rostiyani
  Antrean panjang kendaraan mobil dan motor yang mengantre mengisi bahan bakar menjelang kenaikan harga BBM bersubsidi  di SPBU Padjajaran Kota Bogor, Senin (17/11) malam.  (foto : MgROL30 )
Antrean panjang kendaraan mobil dan motor yang mengantre mengisi bahan bakar menjelang kenaikan harga BBM bersubsidi di SPBU Padjajaran Kota Bogor, Senin (17/11) malam. (foto : MgROL30 )

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Government will discuss a plan to implement fixed subsidy next year. The current policy in subsidy is considered causing ballooning state budget deficit.

"Next year, we consider implementing fixed subsidy, but we haven't set the amount," Vice President Jusuf Kalla said on Tuesday, November 18.

Fixed subsidy can help government stabilizing state budget as the amount of subsidy doesn't float. It also isn't affected by global oil price and exchange rate. However, the price of subsidized fuel will be floating.

Kalla admitted that government had to prepare before implementing the plan, but he is optimistic that it can be imposed next year. Yesterday, government has raised the price of gasoline to 8,500 IDR from 6,500 IDR a liter and the price of subsidized diesel oil to 7,500 IDR from 5,500 IDR a liter. Kalla said it wasn't enough to reduce state budget deficit.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement