Ahad 07 Dec 2014 16:47 WIB

Jokowi expects Indonesian movies portraying national issues

Rep: Bayu Hermawan/Satya Festiani/ Red: Yeyen Rostiyani
Pembacaan Nominasi FFI 2014
Foto: antara
Pembacaan Nominasi FFI 2014

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- President Joko 'Jokowi' Widodo expects Indonesia movies bringing theme from national issue. A movie, he said, had to be attached to reality in the society.

"I hope Indonesian movies do not exile young generation from national history and current reality," President Jokowi said on his official Facebook page.

Jokowi sees films as part of culture and art history of a nation. He admitted that he expected Indonesia could make a movie that raise people's awareness toward national problems.

"A good movie is enlightening. The scene must become a door for the memory in audience's life," he said.

Jokowi said that he loved Indonesia movies, such as Rano Karno's Gita Cinta dari SMA and its sequel, Puspa Indah Taman Hati. He is also fond of Teguh Karya movies, especially Dibalik Kelambu, Badai Pasti Berlalu, November 1828, Ponirah Terpidana and Ibunda.

"Those movies are his masterpiece. They explain problems in society. November 1828 even portrays history of war between Diponegoro and the Dutch Empire dated 1825-1830," he said.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement