REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Jurnalis Republika Online (ROL), Chairul Akhmad, meraih penghargaan Citilink Journalist Award (CJA) 2012, dalam kategori The Best Headline.
Tulisan pria yang sehari-hari menggawangi rubrik Dunia Islam di ROL itu berhasil meraih Gold Trophy dalam ajang yang pertama kali digelar oleh Citilink mulai tahun 2012 ini.
Karya Chairul yang berjudul “Citilink Tak Lagi ‘Mengekor’ Garuda” berhasil menyingkirkan empat nominasi lain dalam kategori The Best Headline.
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur mendapat penghargaan ini, walaupun tak pernah menyangka akan menang,” ungkap Chairul.
Menurut pria berambut gondrong ini, penghargaan yang ia terima bukan semata-mata untuk dirinya pribadi, tapi juga untuk ROL. “Ini juga merupakan penghargaan terhadap ROL, media tempat saya bekerja dan berkarya,” ujarnya.
CJA merupakan bentuk penghargaan PT Citilink Indonesia terhadap jurnalis maupun fotografer yang mendukung perkembangan Citilink sepanjang tahun 2012. Pemberian hadiah untuk para pemenang CJA 2012 ini diselenggarakan di Upper Room, Annex Building, Jalan MH Thamrin Jakarta, Rabu (12/12).
Ada dua kategori yang dilombakan dalam CJA ini, yaitu writing contest dan photo contest. Selama tahun 2012, panitia mengadakan tracking atas pemberitaan Citilink di media cetak dan media online. Selain itu, para jurnalis dan fotografer juga dapat mengirimkan hasil karya tulis dan foto mereka kepada panitia.
Dari hasil tracking dan pengumpulan karya, panitia menyiapkan 7 kategori penilaian untuk writing contest, yaitu Best Idea, Best Narrative Content, Best Headline, Best Hard News, Best Craftsmanship, Best Business Feature dan Best Lifestyle Feature.
Sedangkan untuk photo contest, panitia menyiapkan 4 kategori penilaian, yaitu News Category for Print Media, News Category for Online Media, Lifestyle Category for Print Media, dan Lifestyle Category for Online Media. Pada tiap-tiap kategori terpilih dua pemenang yang akan membawa pulang Gold Trophy dan Silver Trophy.
Dalam menilai 11 kategori tersebut, Citilink dibantu oleh Dewan Juri yang terdiri dari delapan orang pakar, profesional, dan praktisi jurnalisme dan fotografi yang memiliki kredibilitas tinggi. Di antaranya Arbain Rambey, Oscar Motulloh, Robby Agus, Ninok Leksono, Wicaksono, Enda Nasution, Eko Maryadi, dan Benny Siga Butar Butar.