Ahad 08 Jul 2012 11:51 WIB

Ratu yang Dibenci Rakyat Banten

Rep: Agung Sasongko/ Red: Didi Purwadi
Jalan-jalan Bareng Abah Alwi
Foto: Republika/Agung
Jalan-jalan Bareng Abah Alwi

REPUBLIKA.CO.ID, EDAM --Tak jauh dari menara mercusuar, kira-kira 200 meter terdapat kompleks makam seluas 4x6 meter. Menurut catatan sejarah, makam ini merupakan milik Ratu Syarifah Fatimah. Beliau adalah ratu keturunan Arab yang berkuasa di Kesultanan Banten atas kehendak Gubernur Jendral Baron Van Imhoff.

Sebenarnya ada empat makam, semuanya tertutup atap. Tidak jelas mana yang merupakan makam Ratu Syarifah. Yang pasti, makam ini sering diziarahi. Itu terlihat dari jejak-jejak peziarah.

Kondisi makam cukup terawat. Dengan dilapisi keramik pada bagian lantainya, makam ini nyaman untuk diziarahi pengunjung. Namun di malam hari tampaknya sulit untuk dikunjungi mengingat kompleks makam dan jalan menuju lokasi tidak terdapat cahaya penerang. Praktis, di malam hari hanya cahaya rembulan sebagai satu-satunya sumber cahaya.

Alwi Shahab, wartawan senior Republika dan pemerhati sejarah Jakarta, mengatakan Ratu Syarifah merupakan sosok yang paling dibenci rakyat Banten. Itu karena naiknya Syarifah sebagai Ratu tidak terlepas dari peran Belanda.

"Jadi, tadi ada yang tanya sama saya, apakah dia seorang pengkhianat atau pahlawan. Tapi kalau dilihat dari dukungan Belanda, maka anda bisa menilai sendiri," kata Abah Alwi, demikian sapaan akrabnya, saat memberikan penjelasan kepada peserta 'Melancong Bareng Abah Alwi', Ahad (8/7).

Sebabnya, lanjut dia, ketika gubernur Van Imhoff diganti maka rakyat Banten meminta Ratu Syarifah diasingkan. Itulah mengapa Ratu Syarifah diasingkan di pulau Edam. "Jadi, ia menetap dan akhirnya meninggal di sana," kata Abah.

Sebelum selesai menjelaskan, ada peserta bertanya,"Bah, cantik nggak Ratu Syarifah,". Abah menjawab,"Cantiklah..,".

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement