REPUBLIKA.CO.ID, Tinggal dan bekerja di kota besar boleh jadi menyenangkan. Apalagi, jika kita pun punya penghasilan besar. Boleh dibilang, segala fasilitas yang tersedia di kota besar macam Jakarta bisa memuaskan seluruh hasrat gaya hidup kosmopolitan.
Namun, hati-hati gaya hidup konsumtif yang menyenangkan justru bisa sekali membahayakan kantong alias keuangan Anda. Nah, pastinya Anda tidak mau penghasilan yang diterima hanya habis untuk bersenang-senang, bukan?
Bagi Head of Marketing & Corporate Communications PT CIMB Sun Life, Nadya Siregar masa depan yang cerah amat ditentukan dengan pola pengaturan keuangan setiap individu saat ini.
Pola disiplin, kata Nadya, adalah kunci utama dalam upaya mengatur perencanaan keuangan sehingga bisa menghasilkan ‘masa depan cerah’.
Ia pun membagi beberapa tips agar masyarakat tak kehilangan segalanya di kemudian hari:
Menabung dengan teratur
Terlebih bagi individu yang memiliki penghasilan tetap. Bagi Nadya individu yang memiliki penghasilan tetap jauh lebih siap untuk menabung daripada yang tidak.
Disiplin
Saat ini pertumbuhan kelas menengah di Indonesia juga memunculkan gaya hidup konsumtif, apalagi di kota-kota besar seperti Jakarta. Gaya hidup seperti ini kerap kali menyebabkan banyaknya pengeluaran tak terduga dan akhirnya mengesampingkan perencanaan keuangan. ‘’Maka itu seperti yang saya katakan, disiplin dengan perencanaan keuangan,’’ tutur Nadya.
Investasi
Menurut Nadya, seseorang harus mulai berinvestasi dengan mengenali kemampuan diri. Seperti mengetahui tujuan dari investasi, kemampuan keuangan, lamanya waktu berinvestasi dan dalam investasi yang tak kalah pentingnya adalah mengetahui profil risiko investasi.
Saat ini, tutur Nadya, ada tiga bentuk investasi yang paling diminati masyarakat perkotaan, antara lain emas, properti dan reksa dana. Selain itu menurut dia dalam industri asuransi jiwa, produk-produk asuransi jiwa yang dikaitkan dengan investasi atau unitlink juga sangat diminati oleh masyarakat. ‘’Produk ini menarik karena pilihan dana investasinya yang beragam dan terdapatnya unsur perlindungan, asuransi jiwanya’’ ucap dia.
Evaluasi
Jangan lupa untuk selalu mengevaluasi perencanaan dan tujuan keuangan dalam periode waktu tertentu atau saat terjadi keadaan khusus yang sangat berpengaruh kepada perencanaan keuangan. ‘’Misalnya seperti keadaan yang mengganggu karena cacat atau meninggal dunia, sehingga memerlukan asuransi jiwa,’’ ujar dia.