Ahad 12 Jul 2015 11:54 WIB

Cara Kuno Merapikan Alis dengan Gula

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Merapikan alis dengan campuran gula hangat, lemon, dan air bisa jadi salah satu bagi Anda.
Foto: beautyaddix
Merapikan alis dengan campuran gula hangat, lemon, dan air bisa jadi salah satu bagi Anda.

REPUBLIKA.CO.ID, Alis menjadi salah satu bagian penting dari riasan wajah seorang perempuan. Tak heran banyak perempuan yang merapikan bentuk alisnya agar terlihat lebih cantik. Setiap wanita menyukai teknik penghilang rambut alis yang berbeda, mungkin satu perempuan menyukai metode tertentu, sebaliknya yang lain akan membencinya.

Apakah Anda pernah mencoba menghilangkan rambut alis? Mungkin masih ada satu atau dua cara baru yang bisa Anda coba. Berikut adalah beberapa tipe metode menghilangkan rambut alis seperti dilansir dari laman Allwomenstalk.

Cukur alis

Anda dapat mencukur alis, seperti Anda mencukur rambut pada area kaki atau area bikini. Namun, karena daerah alis ini tidak luas, Anda harus ekstra hati-hati. Ada pisau cukur khusus untuk mencukur alis yang dapat Anda beli. Pisau ini tentu dapat masuk ke daerah yang lebih baik, jadi jika Anda mencari alat untuk mencukur, Anda harus berinvestasi membeli pisau cukur tersebut.

Sugaring alis

Sugaring alis adalah sebuah proses penghapusan rambut yang kuno. Suatu campuran gula hangat, lemon dan air, dapat menghapus rambut dari alis, bibir atas, daerah bikini, kaki dan ketiak. Seperti waxing, sugaring menghilangkan rambut pada akar sehingga tumbuh lebih halus dan kulit tetap halus. Tapi, karena campuran gula adalah cara alam dan hangat rasanya, maka cara ini tidak begitu menyakitkan daripada waxing. Selain itu, risiko iritasi kulit juga berkurang.

Sugaring memang lebih cantik dibanding waxing karena tanpa strip. Setelah menggabungkan gula, jus lemon dan air, pasta akan hangat kemudian ditempatkan diarea kulit Anda. Anda dapat menghapus produk ini dengan jari-jari Anda sendiri. Cara ini bisa menghilangkan rambut alis Anda hingga enam minggu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement