REPUBLIKA.CO.ID, Mencuci rambut dengan minuman kola seakan menjadi semacam tren di sebagian kalangan masyarakat, khususnya di Barat. Cara itu dianggap mampu memberikan hasil sempurna bagi penampilan rambut.
Bahkan, model tenar asal Inggris, Suki Waterhouse, disebut-sebut sebagai salah satu yang menggemari mencuci rambut dengan minuman bersoda itu.
Pertanyaannya, apakah mencuci rambut menggunakan kola benar-benar dapat memberikan efek yang baik untuk rambut Anda? Berikut adalah pendapat dari beberapa ahli rambut dan kulit kepala, seperti dilansir Independent, beberapa pekan lalu.
Philip Kingsley, pakar trikologi, mengatakan kola tidak akan membersihkan rambut Anda. Berkeramas dengan minuman itu justru bakal meninggalkan partikel kotoran pada rambut dan kulit kepala Anda.
Untuk rambut halus dan tipis, bahan yang terdapat dalam kola mungkin dapat melapisi rambut sehingga tampak lebih tebal. Namun, penggunaan untuk jangka panjang dapat memberi dampak yang tidak baik untuk rambut dan kulit kepala Anda.
“Beberapa tahun yang lalu, bir juga digunakan dengan cara yang sama. Efek jangka panjang yang ditimbulkan juga tidak baik,” ujar Kingsley.
Glenn Lyons, pakar trikologi asal London, berujar larutan kola mengandung kadar asam cukup tinggi. Keasaman dalam cairan itu berpotensi membuat rambut Anda mengembang. Sementara, kadar gulanya yang juga tinggi bakal menjadikan rambut Anda terasa lengket.
Yang paling penting, tidak ada surfaktan (zat yang berfungsi untuk mengurangi ketegangan permukaan rambut—Red) dalam kola, sehingga minuman itu sama sekali tidak memberi manfaat pembersihan untuk rambut.
“Berkeramas dengan Coca-Cola benar-benar tidak sehat untuk kulit kepala Anda,” kata Lyons.
Sedang Anabel Kingsley, ahli rambut dan kulit kepala, berujar kola bisa membuat rambut tampak lebih bersinar karena kandungan asamnya. Namun, bahan-bahan lain seperti sirup jagung dengan kadar fruktosa yang tinggi dapat membuat rambut lengket dan terasa berpasir. “Mencuci rambut dengan Coca-Cola tidak benar-benar membersihkan rambut Anda. Penggunaan dalam jangka panjang justru dapat menimbulkan masalah serius, terutama untuk kulit kepala Anda,” tutur Kingsley.