Selasa 12 Apr 2016 08:01 WIB

Masker Karet Jadi Tren Kecantikan Terbaru Korea

Rep: MGROL 59/ Red: Indira Rezkisari
Seorang wanita sedang memperhatikan iklan operasi plastik di Seoul, Korsel. Kecantikan dan paras paripurna adalah hal penting bagi kaum muda Korea.
Foto: EPA
Seorang wanita sedang memperhatikan iklan operasi plastik di Seoul, Korsel. Kecantikan dan paras paripurna adalah hal penting bagi kaum muda Korea.

REPUBLIKA.CO.ID, Korea memang selalu dikenal dengan terobosan kecantikannya yang mutakhir dan bermacam-macam. Berkat gelombang Korea yang mendunia, perawatan kecantikan baru di Korea selalu menjadi tren dan diikuti banyak penggemarnya.

Salah satunya yakni rubber mask alias masker karet. Masker ini tengah menjadi andalan para wanita dan pria Korea selama beberapa waktu terakhir ini.

Masker karet merupakan masker yang mengandung ekstrak pohon teh dan alginat yang ditemukan pada rumput laut dan akan mengental bila dicampur air. Ada pula kandungan kalsium sulfat dan formula kolagen yang berguna meregenerasi kulit, aloe vera, dan pepermint oil.

“Karet akan terbentuk jika dicampur dengan air, reaksi antara bahan alginat dengan kalsium sulfat dan pirofostat akan aktif dan itu bagus untuk kulit,” kata ahli kimia kosmetik Nikita Wilson.

Adanya kandungan alginat dalam masker ini mampu mengangkat kotoran dari kulit seperti komedo. Menurut Renee Jacques dari komestik Allure, masker ini juga menjadikan kulit wajah menjadi lembut dan terasa sejuk. “Selain melembabkan dan mengencangkan kulit, masker ini juga dapat menjadikan kulit menjadi lembut dan terasa sejuk”, katanya.

Masker karet berbentuk bubuk, untuk menggunakannya harus dicampur dengan air terlebih dahulu. Setelah bubuk masker menjadi kental, barulah diaplikasikan ke wajah selama 15 menit. Hindari area sekitar mata dan kemudian biarkan nutrisi masker terserap ke kulit. Setelah mengering barulah bersihkan masker dari kulit, dikutip dari Korea Portal.

(baca: Orang Korea Lebih Banyak Minum Kopi dari Makan Nasi)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement