REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dokter spesialis kulit dan kelamin Klinik Spesialis Kulit Bamed Skin Care, dr Mardiati Ganjardani, SpKK mengatakan radiofrequency assisted lipoplasty (RFAL) adalah terapi menggunakan radiofrekuensi. Terapi ini spesifik mentarget sel lemak, caranya dengan meningkatkan suhu inti tubuh dan sel lemak mencair, tanpa kerusakan pada organ dalam lain.
“Namun RFAL menyebabkan kerusakan selaput sel lemak, isi sel lemak keluar dan diserap oleh sistem limfe kemudian dibuang melalui urin dan feses. Pembuangan secara alami bisa dilakukan olahraga ringan seperti jalan kaki dan minum cairan banyak dan memperlancar sistem limfe dalam membuang lemak,” jelasnya.
Menurut penelitian hasil yang didapat setelah melakukan terapi RFAL ini, dapat dilihat melalui CT scan, pengukuran lingkar perut, dan pengukuran berat badan. Selama enam minggu, sebagian besar pasien mengalami penurunan 5 sampai 7 sentimeter lingkar perut dan pengurangan lima kilogram berat badan. Terapi ini dilakukan “serial” dua kali seminggu secara teratur dan dengan jarak antartindakan 3 sampai 4 hari (dalam periode 6 minggu).
Lalu siapa yang boleh melakukan RFAL? Dokter Mardiati mengatakan mereka yang boleh melakukan ini adalah mereka yang sudah melakukan diet dan olahraga, tapi masih ada lemak yang tidak diinginkan di sejumlah area terutama perut dan paha. Namun dia tidak ingin melakukan liposuction. Atau bagi mereka yang alami obesitas dengan indeks massa tubuh diatas 30.
Berapa kali terapi ini harus dilakukan? Tergantung komposisi lemak.
Secara penelitian setelah delapan kali pengerjaan maka bisa mengusir lemak 3.000 cc atau 3 liter. Sekali pengerjaan memakan waktu 40 sampai 60 menit. Disarankan dilakukan dua sampai tiga sesi per minggu. “Tidak ada garansi lemak akan kembali. Jika Anda tidak bisa mengontrol kebiasan makan dan olah raga. Lemak akan kembali di tempat lemak yang dihilangkan. Tidak menumpuk ditempat lainnya," katanya.