REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musuh terbesar kulit adalah sinar matahari. Hal ini diakui oleh dokter spesialis kulit dari Klinik Sakti Medika, Tina Wardhani Wisesa. "Sinar matahari paling berat bisa membuat pigmentasi," ujarnya dalam acara media workshop The Nivea Experience, di Jakarta, Rabu (2/11).
Selain sinar matahari, yang juga memengaruhi kulit adalah genetik, hormonal, stres, perawatan kulit, penyakit, suhu dan kelembaban. Begitu juga polusi, makanan dan minuman (gizi), obat-obatan, bahan kimia dan vitamin atau suplemen.
Semuanya itu akan mendorong pembentukan radikal bebas (bahan beracun, tidak stabil) dan kerusakan sel dan serabut-serabut kulit (enzim, protein, asam amino, kolagen atau elastin). Dia mengatakan kulit akan menjadi kering, kasar, kerut, kendor, kusam, dan kelainan pigmentasi.
Bukan hanya itu rambut juga akan mengalami kerusakan. Rambut mudah patah, kusam, kering, warna tidak merata dan rontok. Begitu juga bibir, akan kering dan pecah-pecah. "Dan akhirnya akan menyebabkan penuaan dini atau premature aging," ujarnya.
Karena itu, lanjutnya, perlu perawatan wajah sesuai jenis kulit. "Perawatan kulit yang tepat dan benar akan membuat kulit sehat semakin sehat, kulit sakit menjadi sehat," ujarnya.