Kamis 27 Jul 2017 11:42 WIB

Kulit Kering, Akibat Gaya Hidup atau Faktor Genetik?

Rep: Christiyaningsih/ Red: Indira Rezkisari
Jaga kesehatan kulit dengan konsumsi buah dan sayur.
Foto: Republika/Prayogi
Jaga kesehatan kulit dengan konsumsi buah dan sayur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Permasalahan kulit kering jamak dialami oleh masyarakat Indonesia baik pria maupun wanita. Kulit kering disebabkan terkikisnya lapisan pelindung kulit sehingga kandungan air dalam kulit tidak bisa tertahan dan malah menguap.

Menurut dokter spesialis kulit Dr. dr. Tjut Nurul Alam Jacoeb, Sp. KK (K), penyebab kulit kering berasal dari tiga faktor. Biang keladi pertama adalah dari kebiasaan dan gaya hidup. "Kurang minum air putih, sayur, dan buah tidak bagus untuk kesehatan kulit," katanya dalam sebuah diskusi yang digelar pada Rabu (26/7).

Dokter yang akrab disapa Popi ini menerangkan kandungan air pada sayuran dan buah yang dikonsumsi akan mengalirkan air ke kulit. Jika kekurangan air, kulit akan jadi kering. Seringnya berada di ruangan AC juga berkontribusi menyebabkan kulit lebih kering.

Penyebab kedua kulit kering adalah karena faktor genetik. Dalam kasus-kasus tertentu, kondisi kulit kering terjadi karena adanya faktor keturunan dari orang tua.

Penyebab terakhir kulit kering adalah karena pengaruh usia. Makin tua seseorang maka makin tipis lapisan pelindung kulitnya. Akibatnya air dalam kulit tidak dapat tertahan dan justru menguap. Keadaan inilah yang mengakibatkan kulit terasa kering.

Salah satu cara melembabkan kulit selain makan sayur dan buah yakni dengan mengoleskan lotion atau jeli di permukaan kulit. "Jika permukaan kulit diolesi sesuatu yang bersifat oklusif atau menutup maka kadar air dapat tertahan dalam kulit sehingga kulit jadi lembab," terang dokter yang berpraktik di RSCM ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement