REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika kulit Anda tiba-tiba mengalami ruam yang aneh, berkilau, dan kecokelatan, bahkan tampak seperti bekas jerawat, boleh jadi itu adalah melasma. Bercak-bercak seperti bekas luka, pada kenyataannya adalah melasma.
Melasma adalah kondisi kulit yang dapat terjadi pada siapa saja. "Melasma adalah kondisi kompleks yang menyebabkan bercak hiperpigmentasi pada kulit," kata dokter kulit, Annie Chiu dari The Derm Institute, dilansir di Marie Claire.
Alasan mengapa kebanyakan dermus mendekati melasma sangat kompleks. Hal itu dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kecenderungan genetik, peningkatan estrogen, dan jenis kulit. Faktor lain termasuk gaya hidup, seperti terlalu lama di depan gawai (komputer, ponsel, dan tablet).
"Tanda-tanda cokelat di bibir, pipi atau dahi bukan hanya satu atau dua titik, itu juga kemungkinan melasma," kata Chiu.
Selain itu, melasma sangat umum pada wanita hamil karena fluktuasi hormonal. Kemudian kulit yang lebih gelap secara alami atau jenis kulit Fitzpatrick IV dan V juga cenderung bisa mengalami melasma.
Selain itu, sinar UVA dari paparan sinar matahari merangsang sel-sel kulit untuk menciptakan pigmen berlebih. Tidak ada cara mencegah melasma. Memakai topi dan memakai SPF minimal 35 bisa mengurangi dampaknya, tetapi tidak bisa menangkal radiasi matahari. Sebab sinar matahari tidak dapat dihindari. Paling tidak, produk tabir surya dapat mengurangi dampaknya.
Tetapi sebelum Anda panik, kabar baiknya, melasma dapat diobati. Berita buruknya? Sulit untuk disingkirkan.
"Di kantor, kami menggunakan pengelupasan dan laser tingkat rendah yang sangat spesifik untuk memecah pigmen," kata Chiu,
Ada pasien yang merawat melasma mereka di rumah dengan campuran hydroquinone, asam kojic, retinol , dan produk vitamin C. Perawaran dilakukan sangat teliti, termasuk pemakaian tabir surya yang melindungi dari UVA dan UVB.
Ingatlah masing-masing harus benar-benar digunakan bersamaan dengan tabir surya setiap hari. Kalau tidak, risikonya melasma Anda akan menjadi lebih buruk.