Selasa 26 Feb 2019 17:25 WIB

Benarkah Perempuan Makhluk Rumit dan Susah Dimengerti?

Anggapan perempuan makhluk makhluk rumit berdasar penelitian hanya anggapan pria.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Dalam hubungan antara pria dan wanita bisa saja terjadi konflik (ilustrasi)
Foto: Boldsky
Dalam hubungan antara pria dan wanita bisa saja terjadi konflik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang menganggap bahwa perempuan adalah makhluk yang rumit dan sulit dimengerti. Sehingga, sulit memahami isi hatinya dan apa yang dia inginkan. Benarkah demikian? 

Psikolog dari Klinik LightHOUSE Indonesia, Naomi Ernawati Lestari, M.Psi, menjelaskan, anggapan bahwa perempuan adalah mahkluk yang rumit dan sulit dimengerti, mungkin karena yang melihat dari sisi laki-laki. Ia menjelaskan menurut penelitian Paul Costa, Robert McCrae, dan Antonio Terracciano yang melibatkan 23 ribu laki-laki dan perempuan dari 26 budaya, termasuk di Hong Kong, Amerika, India, dan Rusia. 

Baca Juga

"Perempuan menyebutkan diri mereka sendiri sebagai orang yang lebih hangat, lebih ramah, namun lebih cemas dan sensitif terhadap perasaan mereka daripada laki-laki. Sementara laki-laki menyebutkan bahwa mereka lebih asertif dan terbuka pada ide baru,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (26/2).

Penelitian lain yang dilakukan oleh McCrae dan teman-temannya, menemukan hasil yang mirip dari 12 ribu orang dari 55 budaya yang berbeda. Kalau sebelumnya mereka diminta untuk rating diri mereka sendiri, kali ini mereka diminta untuk me-rating laki-laki atau perempuan yang mereka tahu dengan jelas. “Hasilnya tidak jauh berbeda dengan yang di atas,” kata Naomi. 

Sebuah penelitian tahun 2013 mengenai perbedaan temperamen laki-laki dan perempuan dari 357 pasang anak kembar. Laki-laki digambarkan sebagai lebih aktif daripada perempuan. Sementara perempuan digambarkan lebih pemalu dan memiliki kontrol terhadap perhatian dan perilaku mereka. 

Perbedaan emosi, cara pandang, penyelesaian masalah, dan lainnya dari perempuan dan laki-laki menyebabkan laki-laki memandang perempuan lebih rumit karena mereka lebih banyak mempergunakan sisi emosional mereka dibandingkan sisi rasional.

Sementara, lanjutnya, laki-laki lebih melihat sisi rasional, sehingga emosional dikesampingkan. Hal ini lah yang membuat perempuan mempunyai lebih banyak pertimbangan sehingga laki-laki merasa perempuan lebih rumit. 

“Anggapan tersebut mungkin muncul karena seringkali pria sulit mengerti apa yang sebenarnya diinginkan perempuan. Banyak akhirnya masalah dan kesalahpahaman timbul di antara laki-laki dan perempuan karena perbedaan cara berkomunikasi,” ujarnya. 

Laki-laki berkomunikasi dengan cara yang spesifik. Mereka melihat sesuatunya lebih harafiah daripada perempuan karena mereka berkomunikasi dari kepalanya, menggunakan pikiran dan logika. 

Perempuan bisa berkomunikasi seperti ini juga, tapi mereka mengembangkan cara berkomunikasi lainnya, yang menggunakan emosi dan perasaan untuk mengekspresikan pengalaman mereka. 

“Jadilah karena cara berkomunikasinya berbeda, sering terjadi salah paham dan akhirnya perempuan dianggap rumit. Mengapa? Karena mereka sering kali tidak mengkomunikasikan apa yang sebenarnya ingin mereka katakan dan berharap pria langsung mampu menangkap apa yang mereka maksud,” tambah Naomi.

Jadi yang perlu diluruskan agar anggapan bahwa perempuan itu rumit adalah ingatlah bahwa pada dasarnya struktur otak dan cara berkomunikasi perempuan itu berbeda dengan laki-laki. Agar komunikasinya bisa efektif dan dapat menyampaikan maksud yang diinginkan dengan jelas perlu komunikasi yang efektif.

Untuk laki-laki, tambah Naomi, coba pahami apa yang tersirat dari kata-kata yang diutarakan oleh perempuan. Belajar untuk tidak melihat segala sesuatu secara harafiah saja, tapi lihat apa yang tersirat. Hal ini bisa dilakukan kalau emosi kita sudah terhubung sehingga semakin lama kemampuan kita memahami lebih baik. 

“Hal yang sulit adalah karena pria diajarkan untuk menarik emosinya dan tidak terlalu memperlihatkannya. Sehingga memahami emosi orang lain akan sulit bagi mereka. Padahal perempuan itu berkomunikasi melalui emosi,” papar Naomi 

Ketika kita bisa belajar arti sebenarnya dari apa yang dikatakan, kita bisa mulai percakapan yang lebih berarti. “Sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dan frustasi dalam mengahadapi perempuan,” jelas Naomi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement