REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak hanya make up yang memiliki tren berubah. Produk skin care atau perawatan kulit juga mengalami hal demikian.
Dermatologist, dr Kardiana Purnama Dewi menjelaskan, tren produk skin care memang kerap berubah. Namun tidak semua jenisnya bisa diikuti. "Ada tren yang bisa diikutin tapi ada juga yang tidak," kata Kardiana dalam acara peluncuran kapas Silcot di Jakarta, belum lama ini.
Kardiana menjelaskan, salah satu produk perawatan kulit yang berubah adalah toner. Di Indonesia, makna toner sudah bergeser.
Pada era 90-an, toner merupakan produk skin care yang dipakai setelah mengaplikasikan susu pembersih. Kini, toner menjadi sebuah produk dengan berbahan dasar cairan yang kian berkembang luas.
Sebelumnya, toner hanya berfungsi untuk mengangkat sisa riasan pada wajah. Namun, toner kini juga diaplikasikan sebagai refreshment karena sudah dicampur dengan bahan yang menyegarkan kulit.
“Jadi toner ini untuk melembabkan, bisa bikin kulit calm, merah-merah berkurang, bahkan bantu minyak berkurang,” kata Kardiana.
Berbahan dasar air membuat toner aman untuk semua jenis kulit. Bahkan, toner bisa diaplikasikan secara rutin.
Kardiana mengatakan, toner juga mengandung pelembap. Secara teori, pelembap ada empat tipe. Namun yang paling umum dipakai saat ini adalah pelembap yang menarik air.
Dengan demikian, saat wajah sedang lembap atau basah maka penetrasi pelembap akan jauh lebih baik. "Jadi begitu abis cuci muka, akan lebih baik dan optimal hasilnya,” jelas Kardiana.