Kamis 15 Jul 2010 00:27 WIB

Dan Harrods Pun Kini Memajang Busana Muslimah

Ilustrasi
Foto: arabamerica.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Di pojok Harrods, department store terkenal di Inggris, ada manekin yang tampil tak  biasa: mengenakan abaya -- busana Muslimah panjang -- dengan sepatu merek Gucci dan tas bermerek Hermes. Perancang abaya itu,  Hind Beljafla, menyatakan abaya kini menjadi busana yang mendunia. "Apa salahnya hadir di butik-butik kelas dunia," ujarnya.

Abaya karyanya mulai hadir di seluruh gerai Harrods sejak Juni lalu. Di rumah mode Milan dan Paris, abaya sudah tampil lebih dulu di sana. Bahkan perancang sekaliber John Galliano pun kini mulai merancang pakaian untuk Muslimah.

Sebuah survei yang dihajat Fashion University Esmod Prancis menyebut potensi bisnis fashion Muslimah tak main-main. Industri busana Muslim global tahun ini diprediksi akan menyentuh angka 96 juta dolar AS. Ini dengan asumsi, separo dari 1,6 miliar umat Islam dunia menghabiskan 120 dolar AS untuk membeli pakaian.

"Muslimah, seperti wanita di seluruh dunia lainnya, mereka mencintai fashion dan belanja cinta," kata Beljafla, 24 tahun, dalam sebuah wawancara di tokonya di  Dubai.

Baru-baru ini, John Galliano bersama  21 desainer lainnya berpartisipasi dalam acara fashion show di Paris di Hotel George V, yang dimiliki oleh Pangeran Alwaleed Bin Talal dari Arab Saudi. Salah satu karya yang diperagakan adalah abaya senilai 10 ribu dolar AS. Mahal?

Nanti dulu. Di Saks Fifth Avenue, abaya siap pakai banyak dipajang. Harganya ada pada kisaran 12 ribu dolar AS perpotong. Beberapa dipajang bersebelahan dengan adibusana kelas dunia lainnya.

Beljafla mengaku, banyak pelanggannya yang meminta dibuatkan desain busana Muslimah yang warnanya bisa dicocokkan dengan tas dan sepatu hak tinggi keluaran butik dunia, seperti Christian Dior, Hermes, Channe, dan Gucci.

"Desainer high-end seperti Hermes dan Gucci juga berusaha menembus pasar Muslim dengan syal dan produk lainnya," kata Tamara Hostal, direktur Esmod Dubai. Empat tahun lalu, Christian Dior memiliki satu toko di Timur Tengah, di Dubai. Sejak saat itu, telah membuka outlet di Arab Saudi, Qatar, Bahrain, Lebanon, Kuwait dan Uni Emirat Arab, sehingga total menjadi 10 unit di wilayah ini.

Jean-Claude Jitrois, yang berbasis di Paris, telah membuat pakaian kulit untuk selebriti termasuk musisi rock Johnny Hallyday , baru-baru ini mengeluarkan rancangan berbahan sutra terbaru berupa abaya hitam dengan bordir tenunan tangan kulit dan Kristal Swarovski. Beberapa koleksinya dari 40 rancangan terbarunya dijual di Saks Fifth Avenue. "Tidak ada kontradiksi antara modernitas mode Eropa dan modernitas perempuan Timur Tengah," katanya. "Setiap budaya memiliki tradisi dan Anda harus menghormatinya."

Tamara Al Gabbani, presenter TV dan pengusaha Dubai yang keluarganya berasal dari Arab Saudi, mengatakan ia merasa seperti wanita "Arab modern" dengan abaya modern. "Mengenakan abaya  selalu menjadi bagian dari gaya hidup saya," katanya. "Generasi baru ingin sesuatu yang berbeda Mereka yang berpendidikan, bekerja dan memimpin gaya hidup yang sibuk. Wanita modern ingin menjaga jati dirinya, tetapi juga tampak modis."

Sedang desainer asal Italia, Alberta Ferretti, menyatakan sudah bukan waktunya memilah orang berdasarkan pakaian yang dikenakan. "Tak bijakasana menyebut pakaian Muslimah puritan, karena Muslimah bisa tampil modis juga," ujarnya.

sumber : The Seattle Times
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement