Ahad 23 Sep 2018 17:38 WIB

Museum San Francisco Gelar Pameran Fashion Muslim

Fashion wanita muslim dinilai sangat mdoern, bersemangat, dan luar biasa.

Rep: Umi Nur Fadilah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Busana sopan atau terjemahan dari modest fashion menjadi sebutan bagi pakaian yang menutup dan bisa dikenakan Muslimah.
Foto: EPA
Busana sopan atau terjemahan dari modest fashion menjadi sebutan bagi pakaian yang menutup dan bisa dikenakan Muslimah.

REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANCISCO — Sebuah museum di San Francisco membuka pameran baru yang menyoroti mode pakaian wanita Muslim. Pameran Busana Muslim Kontemporer dibuka pada Sabtu (22/9) di Museum de Young di Golden Gate Park, San Francisco, California.

Dilansir di World Bulletin, koleksi fashion yang ditampilkan menyoroti tradisi, budaya, serta tren global yang membentuk mode wanita Muslim.

“Ada orang-orang yang yakin, tidak ada fesyen sama sekali pada pakaian wanita Muslim, tetapi sebaliknya,” kata Direktur dan CEO dari Museum Seni Rupa San Francisco, Max Hollein.

Ia mengatakan fesyen wanita Muslim sangat modern, bersemangat, dan luar biasa. Terutama, di negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

Pameran busana itu menampilkan hampir 60 desainer yang berasal dari berbagai belahan dunia, seperti Qatar, Turki, dan Indonesia.

Penyelenggaraan pameran ini bertepatan dengan gejolak yang tengah terjadi di negara Barat terhadap perempuan Muslim. Banyak negara yang mengambil langkah hukum untuk melarang perempuan Muslim berpakaian sesuai kenyamannya. Di Denmark, pemerintah melarang perempuan Muslim mengenakan niqab, cadar.

Perancis juga melarang penggunaan niqab di tempat umum pada 2011. Kemudian, ada kemarahan publik ketika pemerintah melarang penggunaan burkini pada 2016. Larangan itu sontak membuat perempuan Muslim berpikir dua kali untuk pergi ke pantai.

Kurator yang bertanggung jawab atas Seni Kostum dan Tekstil, Jill D'Alessandro beranggapan fesyen adalah alat terbaik untuk beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat, dan mencerminkan arus bawah sosial dan politik.

Museum de Young menyebut pameran busana Muslim ini pertama kali digelar oleh penyelenggara. Dan menjadi yang terbesar membahas fesyen Muslim.

Saat ini, industri fesyen Muslim bernilai 44 miliar dolar AS. Fesyen tersebut mulai mendapatkan daya tarik dari gerai mode di Barat karena mereka juga tertarik melayani Muslim.

Tahun lalu, Nike mulai memasarkan jilbab untuk olahraga. Perusahaan tersebut bahkan menggandeng peraih medali perunggu Olimpiade Rio Ibtihaj Muhammad untuk mempromosikan jilbab itu.

Peritel Jepang, Uniqlo juga memperkenalkan lini busana sederhana pada 2015 dengan perancang busana Muslim Hana Tajima.

Museum mencatat, dari 1,8 miliar umat Islam di seluruh dunia, sekitar 250 ribu tinggal di daerah Teluk California. Mode negara-negara mayoritas Muslim dan komunitas diaspora Muslim, telah mendorong bentuk-bentuk fesyen baru untuk berkembang.

Pameran akan berlangsung dari 22 September-6 Januari. Kemudian pameran akan dilanjutkan di Museum Angewandte Kunst di Frankfurt, Jerman.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement