Sabtu 04 Jun 2011 13:41 WIB

Uang Kuno Bikin Batin Puas

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Siwi Tri Puji B
Uang kuno. Ilustrasi
Foto: Antara
Uang kuno. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA - Numismatika. Pernah dengar istilah ini? Yang pasti, istilah ini tidak ada hubungan dengan matematika atau tumis-menumis. Yang benar, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah numismatika merujuk pada telaah pengumpulan mata uang atau tanda jasa, seperti medali. Makin bingung? Biar gampang, kata ini dipakai untuk menyebut mereka yang hobi mengumpulkan mata uang kuno.

Contohnya, seperti yang dilakukan Satria Saeroni, seorang wirausahawan asal Yogyakarta. Untuk Roni, sapaan akrab dia, uang kuno punya sisi eksotisme sendiri. Uang yang sudah kuno itu tidak diterbitkan lagi sehingga menjadi barang langka. "Berbeda dengan koleksi tanaman unik yang bisa diperbanyak karena tanaman bisa berkembang biak," katanya.

Hobi pria kelahiran Yogyakarta, 9 Februari 1982, ini berawal dari ajakan sang teman. Gara-gara sempat melihat selembar uang kuno di dompet Roni, teman itulah yang mengajaknya benar-benar berburu uang kuno. "Dari situlah saya mulai mengoleksi uang kuno," katanya.

Uang kuno, ujar Roni, memiliki keunikan tersendiri, baik dari desain maupun gambar-gambarnya yang punya nilai artistik. Ada gambar bunga, binatang, maupun tokoh pahlawan. Rasanya, ada sensasi tersendiri jika mampu mengoleksi uang kuno satu set tanpa membelinya dari pedagang uang kuno. "Bangga saja, bisa mengumpulkan uang kuno satu per satu dan menyusunnya menjadi satu set sendiri," ujarnya.