Jumat 31 Aug 2012 08:14 WIB

Agar Nyala Lilin Lebih Optimal, Begini Kiatnya

Rep: Nina Chairani/ Red: Endah Hapsari
Tampak seorang anak sedang menulis dengan lilin.
Foto: enjoyfortynine.blogspot.com
Tampak seorang anak sedang menulis dengan lilin.

REPUBLIKA.CO.ID, Lilin adalah barang sederhana yang sering dilupakan saat lampu rumah masih menyala. Begitu lampu mati kita pun kelabakan mencarinya. Nah, begitu ditemukan dan dinyalakan ada-ada saja yang kita keluhkan. Nyalanya terlalu besar, berasap, terlalu cepat meleleh habis. 

Berikut beberapa tips memperlakukan lilin dengan baik:

* Masukkan lilin ke dalam kulkas sebelum digunakan. Dengan cara ini, lilin akan lambat meleleh dan akan terbakar merata.

* Sebelum menyalakan lilin, pastikan panjang sumbunya sudah tepat, yakni 1-1,5 cm. Bila sumbu terlalu panjang, potonglah dan singkirkan sisa lilin yang menutupi sumbu itu. Ini akan mencegah nyala lilin berasap, pembakaran tak merata, dan nyala api yang tiba-tiba membesar.

* Bila Anda memasang beberapa lilin sekaligus, jangan letakkan berdekatan. Panas yang dipancarkan akan menyebabkan lilin yang terletak di tengah terbakar tidak merata.

* Setelah meniup lilin, cek sumbu lilin untuk memastikan letaknya di tengah, khususnya bila lilin Anda jenis lilin kontainer (lilin dalam wadah-wadah khusus seperti gelas sloki beraneka bentuk). 

* Lilin akan menampilkan nyala terbaiknya bagi Anda bila keadaan fisiknya baik. Bantulah mereka dengan membersihkan genangan lilin panas di sekitar sumbu dengan pinset. Bersihkan dari benda-benda asing yang mengotori.

* Lelehan lilin yang sulit dilepas dari kain atau karpet bisa dilepaskan dengan cara tempelkan kertas atau kain di tempat yang akan dibersihkan. Tekankan besi panas di atasnya hingga lilin kembali mencair dan terserap.

* Lilin bisa rusak bila disimpan dalam udara yang terlalu panas atau terlalu dingin. Karena itu, jangan simpan mereka di dalam mobil atau bagasi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement