REPUBLIKA.CO.ID, Mengemudi yang baik dan benar ternyata tak mudah. Coba cek apakah cara mengemudi Anda sudah tepat?
- Duduk dengan benar
Anda dan juga para penumpang harus selalu duduk dengan aman sepanjang berada dalam mobil. Yakinkan mereka mengenakan sabuk pengaman secara benar. Memang banyak kasus layaknya mukzijat, penumpang selamat dari kecelakaan walaupun tak mengenakan sabuk pengaman. Tapi, ingatlah bahwa sabuk pengaman, betapapun awalnya terasa cukup menganggu, adalah perlengkapan pengaman paling standar yang dapat menghindarkan penumpang dari ancaman cedera serius.
- Pandangan jauh ke depan
Harus selalu diingat bahwa sistem keamanan aktif yang paling utama adalah mata pengemudi. Pandangan pengemudi harus selalu jauh ke depan sepanjang menjalankan kegiatannya di atas mobil. Dan, jangan memaksakan diri terus mengemudi kala kantuk bertandang.
- Waspada terhadap sekeliling
Selain menjaga pendangan ke depan, selalu melihat pada ketiga spion untuk memantau keadaan di kiri, kanan, dan pandangan belakang menjadi keharusan berikutnya. Lalu lalang mobil, kendaraan lain, dan pejalan kaki di sekitar mobil akan membuat Anda tepat mengambil keputusan saat menjumpai kondisi kritis.
- Jaga jarak aman
Memposisikan kendaraan di tengah lalu lintas secara benar merupakan saran lain bagi keutamaan keselamatan. Bagi lalu lintas padat seperti Jakarta, rekomendasi jaga jarak dalam hitungan meter memang tak mudah dilakukan. Namun selalu memperhitungkan posisi 'pantat' dan jarak aman 'moncong' terhadap mobil di depan, akan memperkecil risiko senggolan di jalan.
- Jangan mudah terlena
Perangkat tambahan seperti telepon, CD player dan mungkin saja GPS display akan membuat situasi mengemudi lebih nyaman. Tetapi, jangan sekali-kali terlena dengan kemewahan itu, karena sedikit saja hilang perhatian terhadap lingkungan, maka kematian bisa menjadi acaman serius.
- Pengguna jalan lain
Di jalanan bukan hanya ada mobil, apalagi truk atau bis yang Anda kemudikan. Pejalan kaki, pengendara motor dan sepeda, bahkan pendorong gerobak adalah bagian dari lalu lintas Jakarta. Waspadai gerakan mereka, karena kadang kalangan ini tak ambil peduli saat menggunakan jalan yang sama dengan Anda lalui.
- Mengemudi adalah kegiatan sosial
Karena itu perlu adaptasi dengan keadaan sejumlah mobil dan kondisi lalu lintas sekelilingnya. Bila tidak bisa mengikuti 'irama' sekeliling, ancaman kecelakaan bisa muncul sewaktu-waktu. Misalnya, Anda terlalu kencang, atau bisa saja terlalu lambat, saat mengemudi di tol akan sangat membahayakan diri dan mobil bersangkutan.
- Perlakukan mobil seperti pasangan Anda
Mobil adalah salah satu barang investasi, juga untuk sarana kerja, belanja, dan mungkin bepergian jauh. Karenanya perlakuan hati-hati dan sayang kepada mobil menjadi keharusan berikutnya. Karena, dengan selalu memperlakukan mobil secara baik akan menghemat biaya perbaikan -- bila terjadi benturan -- dan ongkos perawatan.
- Ikut arus secara baik
Ngebut dan sering mencuri lampu lalu lintas kadang merupakan pengalaman menarik kala mengemudi di lalu lintas perkotaan. Tapi, terus mengikuti arus dan beradaptasi dengan gaya mengemudi para sopir di sekeliling akan lebih menjamin mobil selamat dari ancaman kecelakaan. Maka kalem-kalem sajalah kalau sedang mengemudi di lalu lintas padat.