Rabu 26 Sep 2012 10:26 WIB

Mau Bertani di Kawasan Urban? Ketahui Ini Dulu

Rep: Siwi Tri Puji/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Bertani di dalam kawasan urban bisa menjadi kegiatan bermanfaat sekaligus menguntungkan (ilustrasi)
Foto: elaineireida.wordpress.com
Bertani di dalam kawasan urban bisa menjadi kegiatan bermanfaat sekaligus menguntungkan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Tertarik untuk memiliki pertanian sendiri walaupun tinggal di tengah kota? Mengapa tidak. Yang diperlukan saat ini sebelum memulai pertanian anda sendiri yakni mengetahui apa itu dan seperti apa pertanian kawasan urban.

Apa? Pertanian urban adalah praktik budidaya, proses, dan distribusi pangan dengan memanfaatkan lahan di sekitar tempat tinggal. Di AS, termasuk dalam urban farming adalah beternak, memelihara ikan, dan berkebun dengan memanfaatkan lahan kosong di perkotaan.

Dimana? Pekarangan, lahan kosong sekitar rumah, lahan tidur di perkotaan bisa dimanfaatkan

Kapan? Setiap hari, sepanjang musim. Karena lahannya terbatas, perawatannya pun tak rumit dan tak makan waktu. Bisa dilakukan bersama komunitas di lahan umum perkotaan.

Mengapa? Isu food security dan food safety menjadi tantangan tak terelakkan di masa mendatang. Pertanian kota menjamin ketersediaan pangan bagi keluarga dan warga sekitar, menyediakan sayur-mayur dan buah-buahan segar, serta daging ternak yang aman. Pertanian kota juga merupakan bentuk pertanian berkelanjutan.

Siapa? Siapa saja bisa melakukannya asal ada kemauan. Cara bertanam bisa dipelajari melalui internet atau bergabung dengan komunitas petani perkotaan, misalnya dengan men-follow akun Twitter @IDBerkebun, atau komunitas di lingkungan Anda, seperti @BntBerkebun (untuk warga Banten), @BekasiBerkebun (Bekasi), @BatamBerkebun (Batam), dan lainnya.

Bagaimana? Mudah, Cobalah memulai dengan memanfaatkan lahan untuk bertanam sayur-mayur seperti kangkung, bayam, dan sawi. Menggunakan media tanam sederhana dalam pot, paralon, atau plastik bekas. Bisa disusun secara vertikal.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement