Ahad 09 May 2010 01:57 WIB

Kabar Gembira, Kopi tak Terbukti Tingkatkan Risiko Kanker Usus

kopi
Foto: corbis
kopi

Memiliki kebiasaan minum kopi tapi khawatir mengenai efek sampingnya? Sebuah penelitian membawa kabar gembira untuk Anda, yang mengungkap, jumlah asupan kopi dan minuman soda yang manis kemungkinan tidak akan meningkatkan risiko kanker usus.

Penelitian sebelumnya berbeda mengenai dampak kopi dan teh terhadap kanker. Sementara itu, minuman bersoda manis terkait dengan obesitas dan kondisi lain yang diduga meningkatkan risiko kanker.

Pada sebuah ulasan studi terbaru yang dirilis Jumat (7/5) pada Journal of the National Cancer Institute, peneliti Dr. Xuehong Zhang dan tim peneliti dari Harvard School of Public Health mempelajari 13 penelitian dari Amerika Utara dan Eropa. Secara keseluruhan, studi itu mempelajari 730 ribu partisipan yang 5.600 diantaranya kemudian mengalami kanker usus.

Mengonsumsi lebih dari enam cangkir kopi sebanyak 8 ons atau 227 gram tidak memiliki risiko lebih tinggi terhadap kanker usus. Ataupun, mengonsumsi lebih dari 18 ons atau 510 gram minuman bersoda, meskipun peneliti menekankan adanya kemungkinan terlalu sedikitnya partisipan dalam studi yang kemungkinan akan menghasilkan kondisi yang berbeda.

Para peneliti mengungkap, hasil tersebut tidak banyak dipengaruhi faktor seperti jenis kelamin, kebiasaan merokok atau konsumsi alkohol.

Ada kemungkinan peningkatan risiko kanker usus pada peminum teh berat yang mengonsumsi lebih dari empat cangkir teh non-herbal sekitar 8 ons atau 227 gram per hari. Namun, tidak banyak orang yang memiliki kebiasaan meminum teh sebanyak itu. Peneliti menekankan perlunya penelitian lebih lanjut.

Mengomentari hal itu, peneliti dari  Arizona Cancer Center mengatakan, berlawanan dengan konsumsi kopi dan teh, asupan minuman soda yang manis dimulai pada masa anak-anak di berbagai negara.

Lebih jauh, minuman dengan pemanis itu biasanya lebih jarang dikonsumsi orang dewasa. Perbedaan tersebut seharusnya mendasari penelitian mengenai minuman soda dengan pemanis pada usia yang lebih muda jika ingin mengetahui pengaruhnya dengan kesehatan, dalam pernyataannya.

sumber : healthday
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement