REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Depresi pascapersalinan atau dikenal dengan istilah baby blues ternyata bukan memulu "penderitaan" para ibu baru. Sebuah penelitian di Amerika Serikat membuktikan, para ayah baru juga bisa mengalami hal yang sama. Bahkan, angkanya lumayan ekstrem: satu dari 10 ayah baru mengalaminya!
Para peneliti dari Eastern Virginia Medical School di Norfolk mengumpulkan data dari 43 penelitian yang melibatkan sekitar 28 ribu peserta. Mereka ditengarai pernah mengalami depresi setidaknya dalam rentang tiga bulan setelah sang istri mengalami kehamilan hingga setahun setelah bayinya lahir.
Secara keseluruhan, diperkirakan sekitar 10 persen dari ayah baru itu mengalami depresi sebelum atau segera setelah kelahiran anak mereka. Sebagai perbandingan, sekitar 5 persen dari laki-laki dalam populasi umum akan menderita depresi selama satu tahun.
Pada ayah baru, angkanya memang lebih rendah dari para ibu baru. Di kalangan mereka, 30 persen ibu baru mungkin menderita baby blues pasca melahirkan.
"Hal ini menunjukkan bahwa depresi juga bisa melanda ayah baru dan ini merupakan masalah kesehatan masyarakat yang signifikan," ujar peneliti James Paulson dan Sharnail Bazemore. Hasil penelitian mereka telah dipublikasi di Journal of American Medical Association.
Studi ini menemukan bahwa tiga sampai enam bulan setelah persalinan tampaknya menjadi waktu yang paling rentan untuk ayah, dengan tingkat depresi mencapai di atas 25 persen. Ini juga merupakan risiko tertinggi periode waktu untuk ibu baru.