Rabu 07 Jul 2010 05:12 WIB

Omega 3 dan Omega 6 Tingkatkan Konsentrasi Anak

Bayi
Bayi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Bayi yang mendapatkan suplemen makanan dengan tingkat DHA dan ARA atau lebih dikenal dengan Omega 3 dan Omega 6 dalam dosis tepat terbukti lebih dapat berkonsentrasi daripada mereka yang kekurangan kedua zat itu. "Bayi yang mendapat DHA dan ARA akan lebih perhatian karena mereka bisa berkonsentrasi lebih lama dalam menyelesaikan suatu permasalahan," kata dokter anak senior dari Illinois, Amerika Serikat, Michael J Fitzgerald di Jakarta, Selasa.

Fitzgerald hadir di Jakarta sebagai pembicara kunci dalam seminar yang diselenggarakan salah satu produsen makanan bayi Mead Johnson yang mengangkat tema mengenai bagaimana suplementasi DHA dan ARA dalam kadar tepat dan penanganan yang teliti akan dapat berperan penting dalam tingkat pemecahan masalah anak.

Lebih lanjut, Fitzgerald menyebut dari survei yang dilakukan terhadap 229 bayi yang diberi DHA dan ARA dalam dosis tepat dapat berkonsentrasi dan melakukan pemecahan masalah lebih baik dari rekan sebayanya. "Bayi-bayi itu tidak lagi melakukan tindakan berdasarkan 'trial and error' namun sudah dapat memikirkan akibat dari tindakannya," ujarnya.

Dari penelitian klinis terbaru menggunakan tes Means-End Problem Solving 2-Steps (MEPS 2) menunjukkan bahwa bayi yang diberikan susu dengan level DHA dan ARA yang tepat atau sebanyak 17 miligram per 100 kilo kalori DHA dan 34 miligram per 100 kilo kalori mempunyai tingkat pemecahan masalah yang lebih baik dalam usia 9 bulan yaitu persamaan tingkat keahlian dalam berpikir, memori juga fokus.

Dalam penelitian lain, bayi-bayi itu juga menunjukkan performa yang lebih baik dalam penyelesaian masalah yang rumit berhubungan dengan tingkat kecerdasan (IQ) serta berbicara dalam usia selanjutnya.

Penyediaan suplemen DHA dan ARA bagi bayi dikatakan Fitzgerald tidak terlalu sulit karena dapat dilakukan lewat makanan sang ibu bagi yang masih menyusui bayinya. "Hanya dibutuhkan sekitar dua sampai tiga kali porsi salmon seminggu atau sekitar 200 miligram DHA per hari sudah dapat memenuhi kebutuhan ini," katanya.

Daging ikan salmon, terutama salmon dari air laut dalam adalah sumber yang sangat pas bagi asupan Omega 3 dan Omega 6 bagi ibu, meskipun jenis ikan lain juga dapat memenuhi unsur itu dalam jumlah berbeda. Namun ikan lain seringkali mengandung merkuri dalam kadar tinggi seperti ikan hiu atau king mackerel sehingga disarankan untuk menghindarkan ikan-ikan tersebut karena merkuri dapat bersifat racun dan mengganggu sel-sel saraf.

Ikan ini bisa diganti dengan sumber Omega 3 lainnya seperti biji rami, canola oil dan kenari.  Saat ini, susu bayi telah banyak yang menambahkan suplemen Omega 3 dan Omega 6 ke dalam produknya, sehingga Fitzgerald menyebut agar para orangtua yang membutuhkan makanan tambahan bagi bayinya dapat memilih susu yang mengandung kedua zat tersebut.

Tapi ia menekankan bahwa air susu ibu (ASI) adalah tetap makanan terbaik bagi bayi hingga berusia enam bulan dimana pemberian ASI ekslusif tetap disarankan. "Kalau ada hambatan dalam menyusui, barulah diberi susu formula, sebaiknya yang mengandung DHA dan ARA," kata Fitzgerald.

Sementara itu, Staf Pengajar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rinawati Rohsiswatmo mengatakan bahwa selain pemberian nutrisi yang tepat, hal lain yang perlu diperhatikan adalah penanganan yang baik dan benar sejak bayi dilahirkan. "Pemberian nutrisi yang tepat dan penanganan yang baik akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak selanjutnya," ujarnya.

Penanganan itu disebut Rinawati antara lain dengan memberikan stimulasi bagi kegiatan anak yang berbeda untuk tiap anak yang dikenal dengan program penanganan "Newborn Individualized Development Care and Assessment Program" (NIDCAP).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement