Kamis 08 Jul 2010 02:09 WIB

Mundurkan Jadwal Masuk Sekolah 30 Menit Lebih Sehat bagi Remaja?

Ilustrasi
Foto: ,
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO--Memulai pelajaran lebih pagi kurang menguntungkan bai remaja. Sebaliknya. memberikan remaja 30 menit ekstra untuk memulai sekolah memberi dampak positif lebih banyak bagi mereka, menyangkut perhatian di kelas, suasana hati yang lebih baik, dan kemungkinan keterlambatan.

"Memundurkan pelajaran paling tidak 30 menit berdampak lebih baik bagi kesehatan, bahkan dari sarapan pagi," kata Patricia Moss, dekan akademis di sekolah berasrama Rhode Island di mana penelitian dilakukan. Hasil penelitian itu telah dipublikasi dalam jurnal Pediatrics & Adolescent Medicine. Kini, beberapa sekolah mulai menerapkan hasil enelitian itu.

Para peneliti mengatakan ada alasan mengapa bahkan 30 menit dapat membuat perbedaan besar. Remaja cenderung dalam kondiri tidur terdalam mereka menjelang subuh. Perkembangan saat ini, sangat jarang rmaja yang tidur sebelum pukul 23.00.

"Ada ilmu biologi untuk ini yang saya pikir memberikan bukti yang meyakinkan tentang mengapa hal ini masuk akal," kata peneliti Brown University,Dr Judith Owens, penulis utama studi tersebut dan seorang dokter anak di Hasbro Children's Hospital di Providence.

Penelitian melibatkan 201 siswa sekolah menengah yang dipantau kebiasaan harian mereka sejak tahun lalu. "Hasilnya sangat mengesankan bahwa sekolah membuat perubahan permanen," kata Moss.

Sekolahnya mulai mengalihkan awal jam pelajaran dari pukul 08.00 menjadi 08.30 dan semua kelas dipotong 5 sampai 10 menit agar jam belajar tetap. Moss mengatakan, siswa jauh lebih berkonsentrasi mengikuti pelajaran setelah pengubahan ini.

Jumlah siswa yang tidur selama delapan jam sehari juga melompat dari sekitar 16 persen menjadi hampir 55 persen. Laporan kantuk di siang hari turun secara berarti, dari 49 persen menjadi 20 persen. Jumlah siswa yang mengaku tertekan pada siang hari juga berkurang dan angka kunjungan ke pusat kesehatan sekolah turun secara berarti. "Ini adalah hal yang positif bagi seluruh sekolah," katanya.

Penelitian ini dirancang untuk melihat perubahan kebiasaan tidur dan perilaku dan tidak memeriksa kinerja akademis. Hal ini juga tidak memiliki kelompok kontrol siswa yang tidak mengalami perubahan pada saat mulai bersekolah.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement