Sabtu 17 Jul 2010 01:26 WIB

Tak Hanya 'Menyiksa', Sepatu Hak Tinggi Buat Otot Tendon Lemah

Rep: Agung Sasongko/ Red: Endro Yuwanto
Sepatu hak tinggi
Sepatu hak tinggi

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER--Kesan anggun dan seksi yang ditujukan para perempuan bersepatu hak tinggi nyatanya harus dibayar mahal. Hasil riset terbaru mengungkapkan, penggunaan sepatu hak tinggi tidak hanya menyebabkan sakit pada tumit tetapi juga menyulitkan perempuan untuk menjalani aktivitas sepele.

Tak hanya itu, hasil riset juga mengungkapkan, perempuan yang gemar menggunakan sepatu hak tinggi menyebabkan mereka kesulitan relaksasi lantaran rasa sakit pada otot yang timbulkan jauh lebih parah. Dikatakan parah, lantaran otot tendon yang sejatinya lentur dan kuat menjadi kaku dan rentan terhadap cedera. Karena itu peneliti berkesimpulan, perempuan  yang mengenakan sepatu hak tinggi butuh waktu berjam-jam untuk menghilangkan rasa sakit.

Sebelumnya, riset yang dipublikasikan dalam Journal 0f Expertimental Biology melibatkan partisipan berusia 20 hingga 50 tahun yang terbiasa menggunakan sepatu hak tinggi 5 cm selama dua tahun. Oleh peneliti, 11 patisipan yang tergabung dalam satu kelompok ini diberikan semacam tes. Tes itu juga diberikan pada kelompok yang tidak mengenakan sepatu hak tinggi.

Tes tersebut menggunakan teknologi ultrasonik guna mengetahui panjang dan kelenturan otot. Dari hasil analisa, peneliti mencatat perempuan yang menggenakan sepatu hak tinggi memiliki otot lebih pendek 13 persen ketimbang perempuan yang mengenakan sepatu biasa.

"Hasil riset ini membenarkan hipotesis di mana saat otot ditempatkan pada posisi yang lebih pendek, serat-serat secara otomatis menjadi pendek," ujar Prof Marco Narici, ketua riset asal Manchester Metropolitan University seperti dikutip dari telegraph.co.uk, Jumat (15/7).

Hal lain yang ditemukan, kata Narici, otot tendon pada dua kelompok memiliki panjang yang sama, namun, pada perempuan yang mengenakan hak tinggi, otot mereka cenderung lemah dan kaku. ''Hal ini mempersulit mereka untuk merelaksasikan otot saat meluruskan kaki," jelasnya.

Meski begitu, Narici menyatakan, hal itu bisa ditanggulangi dengan cara si perempuan berdiri di ujung kaki dan tumit berada lebih rendah dan ke bawah lagi. Ini akan membuat tendon lebih mudah untuk dibawa berjalan. "Jika Anda membiasakan hal itu sebanyak 20 kali per hari, maka itu cukup untuk mencegah rasa sakit berlebih,'' pungkasnya.

sumber : telegraph.co.uk
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement