Senin 23 Aug 2010 21:21 WIB

Ini Dia Cara Murah Cegah Obesitas dan Diabetes

Bersepeda (Ilustrasi)
Bersepeda (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Negara dan kota dengan jumlah area pejalan kaki lebih banyak ketimbang jalan raya menyebabkan masyarakat negara atau kota tersebut cenderung langsing. Demikian kesimpulan sebuah studi yang dipublikasikan baru-baru ini.

Disebutkan pula dalam studi tersebut negara atau kota dengan kelengkapan moda tranportasi juga memacu masyarakat lebih aktif bergerak. "Masyarakat yang berdomisili dalam area yang kondusif untuk berjalan dan bersepada sangat mungkin terlibat dalam bentuk transportasi yang lebih aktif," ungkap salah seorang peneliti asal  University of Tennessee, Knoxville. David Bassett, seperti dikutip dari livescience, Ahad (22/8).

Sebelumnya, Bassett dan koleganya melakukan analisa data terhadap 50 negara bagian AS termasuk 50 kota terbesar di negara tersebut. Analisa data yang dilakukan meliputi aktivitas berjalan kaki dan bersepeda, aktivitas masyarakat, obesitas dan diabetes.

Dari hasil analisa diketahui berjalan kaki dan bersepeda mengurangi resiko obesitas lebih dari 30 persen. Selain itu, negara berpenduduk dengan rata-rata aktivitas berjalan dan bersepeda terhitung tinggi memiliki prosentase kecil pada obesitas dan diabetes.

"Secara keseluruham, AS tidak memiliki catatan aktivitas yang terbilang baik, hanya 12-14 persen dari aktivitas berjalan dan bersepeda di AS. Australia malah lebih buruk," kata dia. Bassett menyebut lima negara Eropa yang tergolong maksimal menjalani aktivitas berjalan kaki dan bersepeda yakni Swiss dengan 50 persen warganya berjalan kaki dan bersepeda, disusul Belanda dengan 47 persen, Spanyol, 35 persen, Swedia, 32 persen dan Jerman 32 persen.

"Negara Eropa dengan aktivitas jalan kaki dan bersepeda tertinggi didunia memiliki resiko kecil terhadap obesitas ketimbang Australia dan negara di kawasan Ameria Utara yang memiliki akses mudah memiliki kendaraan pribadi," ungkap Bassett.

Karena itu, peneliti menyarankan kepada negara-negara dengan aktivitas berjalan kaki dan bersepeda yang terhitung rendah untuk melakukan sejumlah perbaikan infrastruktur, melarang penggunaan kendaraan pribadi, seperti area bebas kendaraan, penurunan kecepatan kendaraan bermotor dan tarif parkir yang lebih mahal. "Selain itu, kebijakan penggunaan lahan harus sejalan untuk memaksimalkan kegiatan berjalan dan bersepeda," kata dia.

Sebelumnya, peneliti mengkhawatirkan adanya kenaikan besar resiko obesitas selama 30 tahun terakhir. WHO, Organisasi Kesehatan Dunia, memperkirakan lebih dari 300 juta orang dewasa tergolong gemuk. Kegemukan itu menempatkan orang-orang dewasa pada peningkatan risiko untuk diabetes, hipertensi, penyakit jantung, asam urat, batu empedu, hati berlemak dan beberapa jenis kanker.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement