Senin 01 Nov 2010 09:29 WIB

Permen Karet Telantar Ternyata Mengandung Sejuta Bakteri

Rep: Agung Sasongko/ Red: irf
Permen Karet
Foto: ilustrasi
Permen Karet

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Anda mungkin termasuk orang yang jengkel saat sepatu kesayangan menginjak permen karet yang telantar setelah diabaikan pengunyahnya. Soal itu memang biasa, tapi tahukah Anda, pembuang permen karet melakukan dua kesalahan sekaligus. Kesalahan pertama, buang sampah sembarangan. Kesalahan kedua, menyebarkan penyakit. Ihwal kesalahan yang kedua, peneliti asal Jepang menyimpulkan dalam riset mereka bahwa setiap permen karet yang terlantar di jalanan mengandung jutaan bakteri.

Di Jepang, tepatnya di jalan-jalan di Tokyo, peneliti menemukan 10 juta bakteri per gram permen karet yang ditemukan. Sebelumnya, peneliti mengumpulkan setiap permen karet yang ditelantarkan pemiliknya di pinggiran kawasan Kabuciko, distrik hiburan di Tokyo. Setiap harinya, peneliti menemukan 309 spesimen.

Kaoru Kumada, profesor, Tsukuba International University, mengatakan pihaknya menemukan bakteri dari setiap spesimen yang digunakan. "Kami kira bakteri akan mati ketika terkena sinar ultraviolet, tapi kami salah. Ternyata permen karet itu yang memblokir sinar ultraviolet. Akibatnya, bakteri dalam permen karet tetaplah hidup," ujarnya.

Dari sejumlah contoh permen karet yang telah dianalisis, ungkapnya, ditemukan 1 juta bakteri per gram bakteri. Hasil itu diketahui usai memisahkan bakteri dari permen karet dengan menggunakan minyak sayur.

Yoshiaki Ogino, Direktur Kankyo Machizukuri Net menyalahkan meningkatnya konsumsi permen karet yang dibarengi dengan budaya individualis yang melanda Jepang. "Sebagian individu gemar mengunyah permen karet sembari merokok. Setelah asyik mengunyah permen karet itu dibuang sembarang. Nyatanya, masalah sepele itu berpotensi menjadi mengganggu kesehatan masyarakat," pungkasnya.

sumber : Telegraph
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement