Sabtu 20 Nov 2010 01:32 WIB

Meski Redup, Cahaya Saat Tidur Malam Berefek Buruk!

Tidur malam dengan cahaya redup (Ilustrasi)
Foto: CORBIS
Tidur malam dengan cahaya redup (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Apakah anda tipe yang sulit tidur tanpa cahaya saat malam hari? Sebaiknya pikir ulang kebiasaan itu. Tidur dalam kondisi ruangan apa pun selain ruangan yang benar-benar gelap dapat memicu depresi. Setidaknya itu kesimpulan yang dihasilkan sebuah riset. Pakar ahli syaraf meyakini bahwa menggunakan lampu sangat redup sekali pun--tipe yang kerap digunakn dalam kamar anak-anak--dapat memberi efek berlawanan terhadap keseimbangan kimiawi dan struktur pada otak.

Cahaya seperti itu di malam hari menurut para periset melakukan intervensi sekresi atau pengeluaran hormon melatonin. Hormon melatonin berperan membantu tubuh mengenali waktu malam.

Tim periset dari Ohio State University di US hadir dengan kesimpulan tersebut setelah membandingkan dua grup hamster Siberia. Satu grup dipaparkan dengan cahaya redup saat malam. Sementara grup hamster lain menikmati gelap total setiap malam.

Seorang mahasiswa doktoral yang memimpin riset, Tracy Bedrosian, berkata, "Bahkan cahaya redup saat malam cukup untuk memicu perilaku mirip dipresi pada hamster. Itu bisa menjelskan perubahan yang kami saksiskan pada otak  mereka setelah delapan minggu dipapar dengan cahaya setiap malam." Salah satu perilaku itu, menurut Tracy, yakni para hamster grup pertama sedikit mengonsumsi air bergula.

Ketika mereka memeriksa otak-otak para hamster yang terpapar cahaya redup, periset menemukan jaringan tak begitu padat pada serabut dendritik, bagian dari otak yang bernama Hipocampus. Serabut dendritic berbentuk mirip rambut pada sel-sel otak yang berfungsi mehantarkan pesan kimiawi dari satu sel ke sel lain.

Tracy yang mempresentasikan riset pada Rabu pekan lalu pada pertemuan tahunan Masyarakat Ilmu Syaraf Amerika di San Diego berkata,"Hipocampus memainkan kunci penting pada sindrom depresi, sehingga penemuan ini sangatlah penting." Pada studi sebelumnya, dilakukan pada tikus, disimpulkan bahwa hewan-hewan yang terpapar cahaya terang saat malam hari cenderung menjadi tertekan dan mengalami kenaikkan berat badan tak normal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement