REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Gemuk sedikit tak apa, asal mengembangkan pola hidup sehat. Tapi bobot tubuh berlebih diimbangi pola hidup tak sehat berisiko 13 persen lebih tinggi mengalami kematian prematur. Demikian hasil penelitian American Cancer Society yang didanai Departemen Kesehatan Amerika Serikat.
Obesitas, kata penelitian ini, meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung, stroke, dan kanker tertentu. Penelitian ini melibatkan sekitar 1,5 juta orang dan menyimpulkan bahwa orang dewasa kulit putih sehat yang kelebihan berat badan hanya 13 persen lebih mungkin meninggal lebih cepat ketimbang mereka yang berbobot ideal.
Untuk analisis mereka yang didanai pemerintah, para peneliti mengumpulkan 19 studi jangka panjang atas orang dewasa kulit putih. Mereka menggunakan indeks massa tubuh setiap orang - ukuran tinggi dan berat badan - dan diperiksa untuk melihat siapa yang meninggal selama periode tertentu, yang berkisar dari lima sampai 28 tahun.
Mereka menfokuskan pada orang yang sehat pada awal penelitian. Perokok tidak termasuk, begitu juga mereka dengan penyakit jantung atau kanker karena mereka mempengaruhi angka kematian. Penelitian sepenuhnya hanya ingin melihat pengaruh berat badan saja.
Tingkat kematian terendah untuk wanita adalah pada mereka dengan kisaran indeks massa tubuh yang ideal - antara 22,5 dan 24,9.
Dibandingkan dengan kelompok itu, mereka yang kelebihan sedikit berat badan mempunyai peningkatan risiko kematian 13 persen. Risiko meningkat berkisar 44-88 persen untuk mereka yang obesitas.
Mereka yang gemuk dan tak menjalankan pola hidup sehat juga dua kali lebih mungkin meninggal prematur dibanding mereka yang gemuk tapi menjalankan pola hidup sehat. Hasil untuk pria adalah sama.
"Memiliki tambahan daging pada tulang Anda adalah berbahaya dan tidak bermanfaat, " kata Dr Michael Thun dari American Cancer Society, penulis senior studi tersebut.
Kesimpulan penelitian tersebut, yang diterbitkan pada Kamis di New England Journal of Medicine, mirip dengan tiga studi besar lainnya, kata penulis utama, Amy Berrington dari National Cancer Institute.
"Penelitian ini mendukung temuan bahwa hubungan antara kegemukan dengan peningkatan risiko kematian adalah kecil, namun tidak demikian dengan mereka yang over obesitas," ujar Berrington.