Ahad 20 Mar 2011 06:01 WIB

Berenang Sebabkan Kanker Kantung Kemih?

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Waspada bagi anda yang gemar berenang. Apa pasal? Peneliti di Inggris mengungkap berenang dalam air yang mengandung kadar klorin tinggi meningkatkan resiko terkena kanker kantung kemih.

Menurut peneliti, kanker itu disebabkan senyawa kimia yang diketahui bernama trihalomethanes (THM). THM ini merupakan senyawa kimia yang berasal dari reaksi klorin.

Tidak hanya melalui kolam renang saja, THM juga terbentuk ketika seseorang mandi menggunakan air yang mengandung klorin. Umumnya kedua aktivitas tersebut meningkatkan kemungkinan THM terserap oleh kulit.

Sebelumnya tim riset yang berasal dari Pusat Penelitian Lingkungan Epidemilogi (CREAL) di Castilla La Mancha, Spanyol memeriksa 1.270 individu yang merupakan masyarakat kelas atas di Spanyol lebih banyak mengkonsumsi air kemasan ketimbang air keran guna menghindari resiko THM.

Faktanya, peneliti mencatat adanya aktivitas sukarelawan yang bersentuhan dengan klorinisasi air seperti mandi dan renang. Dua aktivitas tersebut yang mengarahkan peneliti guna melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Hasilnya, resiko kanker kantung kemih bersumber pada dua aktivitas tadi.

"Mereka yang memiliki banyak uang dan lebih kerap berolahraga menyebabkan mereka sering mandi dalam instensitas lebih lama. Demikian aktivitas olahraga yang kebanyakan memilih olahraga renang sebagai medium menjaga kebugaran," papar dia seperti dikutip dailymail, Jum'at (18/3). Castaqo-Vinyals menambahkan resiko kanker kantung kemih jauh lebih kecil melalui konsumsi air.

Sebagai informasi, Klorinasi air adalah metode yang efisien untuk mensterilkan air minum serta untuk memperkecil kemungkinan penyakit terbawa melalui air.

Tetapi, banyak studi sudah mengungkapkan hasil sampingan klorinasi pada air. Penelitian terkini menyimpulkan, bahwa kontak ibu hamil dengan klorin sebelum melahirkan dapat meningkatkan resiko kelainan janin.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement