Senin 13 Jun 2011 23:28 WIB

Sst...Pengidap Asma Bisa Naik Gunung, Bahkan Snorkeling Lho

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Snorkeling (ilustrasi)
Snorkeling (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Bagi pelajar atau mahasiswa, liburan panjang sebentar lagi tiba. Sudah dipastikan momen tersebut akan dipergunakan untuk berlibur. Lantas bagaimana dengan pengidap asma. Apakah bisa menikmati berlibur semisal berkemah di pegunungan atau menikmati panorama laut dengan melakukan snorkeling?

"Tentu saja mereka bisa berlibur," papar dr Anita Ratnawati, SpKFR(K), spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi  dari RS Persahabatan, kepada republika.co.id, Kamis (9/6).

Anita menjelaskan individu pengidap asma dapat hidup normal seperti tanpa asma. Aktivitas yang biasa dilakukan individu normal saat liburan panjang bisa pula dilakukan pengidap asma. Tapi dengan catatan, hindari pemicu serangan asma. "Menjaga kondisi fisik dan membawa persiapan merupakan kunci seorang pengidap asma untuk menikmati liburan mereka," kata dia.

Sebagai contoh, kata dia, pengidap asma juga bisa memilih liburan dengan mendaki atau berkemah di gunung. Namun, yang perlu diperhatikan, mereka yang mengidap asma perlu mempersiapkan fisik sebaik mungkin seperti melakukan latihan pernafasan dan pemanasan otot yang cukup. "Bagi pengidap asma terkategori menengah atau berat tentu perlu membahwa pelega nafas," ungkap dia.

Mengapa terlihat ribet, Anita menambahkan, sebab karakteristik pegunungan rentan memicu serangan asma. Seperti, volume udara di pegunungan berbeda dengan dataran rendah. Saat ketinggian bertambah, secara otomatis volume udara berkurang. Akibatnya tubuh mudah lelah saat beraktivitas.

Sehingga perlu persiapan untuk mengantisipasi kemungkinan serangan. Perhatikan nafas yang dihembuskan. Bila terasa berat maka sudah pertanda harus beristirahat.

"Kalau memang perjalanan panjang, aspek istirahat perlu dioperhatikan sehingga tubuh tidak lekas capai dan bisa memulihkan diri," kata dia.

Berbeda kasus, bila pengidap asma memilih berlibur di pantai. Karakterisrik pantai lebih bersahabat dengan pengidap asma. Jadi, kemungkinan tubuh cepat lelah justru lebih kecil. Di pantai, menurut Anita, kelembaban udara cukup tinggi. Bahkan banyak pengidap asma yang sarankan untuk berenang.  " Snorkling bolehlah tapi diving jangan. Karena pengidap asma kan tidak boleh kekurangan oksigen,"

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement