REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menikah merupakan salah satu momen terindah dalam hidup. Meski begitu, banyak para pengidap kanker yang bertahan hidup mengaku takut untuk menikah karena mereka khawatiru itu hanya menyia-nyiakan waktunya dan mengganggu hubungan yang lain.
Faktanya, berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan di AS, para pasien kanker akan meningkatkan kesempatan sembuh dari sel ganas itu dari tubuh mereka dengan menikah.
Seperti dikutip dari Daily Mail, penelitian yang dilakukan oleh Penn State College of Medicine dan Brigham Young University, Inggris mengungkapkan bahwa pasien kanker yang menikah memiliki 14 pernsen lebih rendah akan resiko kematiannya. Hal ini terjadi baik pada pria maupun wanita.
Penelitian itu juga menunjukkan bahwa kondisi pasien dapat didiagnosis lebih awal. Dan ada juga memiliki keinginan lebih agresif untuk menjalani perawatan seperti kemoterapi.
Meski begitu, para peneliti belum paham bagaimana institusi perkawinan dapat menolong para pasien kanker untuk bertahan. Mereka berspekulasi, rekannya dapat menjaga dan mendorong semangat guna mengatasi penyakit itu.
Menurut Sven Wilson, wakil pimpinan dan professor Brigham Young University, kunci yang paling penting dari proses penyembuhan adalah dengan mengendalikan tahap dimana penyakit kanker itu terdeteksi. Hal inilah yang mendasari ke tahap selanjutnya setelah diagnosis.
"Dengan seorang rekan, pasien akan terbantu dalam menentukan jenis dari masalahnya,sehingga mereka akan dengan cepat bisa mengambil tindakan," Ujarnya.
Tapi sayangnya, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Cancer Epidemologi tak menguji perbandingan kesehatan dari orang yang mengidap kanker yang sudah menikah dan belum menikah.