Rabu 12 Oct 2011 15:04 WIB

Balita Usia Rawan Kena Cacingan

Rep: Roshma Widiyani/ Red: Chairul Akhmad
Balita (ilustrasi)
Foto: Republika/Musiron
Balita (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Anak usia di bawah lima tahun (balita), ternyata paling rawan terkena cacingan. Jenis yang sering menyerang adalah cacing gelang.

Hal ini dikatakan oleh Kepala Departemen Parasitologi FKUI, Prof Saleha Sungkar, pada Republika, Rabu (12/10) di Jakarta. Tingkat prevalensinya di Indonesia mencapai 70 sampai 90 persen.

Cacing yang punya nama latin ascaris lumbricoides ini kontak dengan manusia melalui tanah. "Anak-anak biasa main tanah. Jika tanah ini tercemar telur cacing, maka telur tersebut akan masuk ke pencernaan anak-anak," ujarnya.

Telur cacing yang kontak dengan tanah, perlu waktu dua pekan untuk bisa menginfeksi manusia. Setelah dua pekan, telur sudah terisi larva. Telur berjumlah ribuan ini terbawa angin dan hinggap di makanan, atau tetap di tanah.

Apabila masuk ke pencernaan, cacing ini hidup di usus halus dan menghisap zat gizi yang dibutuhkan balita. Untuk bisa menetas menjadi dewasa telur butuh waktu sekitar dua bulan. Selama dua bulan, telur akan berkeliling ke seluruh sistem organ manusia.

Infeksi ringan akan menyebabkan anak mual, tidak nafsu makan, dan diare. Sedangkan dalam jumlah berat akan menyebabkan anak kurang gizi, tingkat kecerdasan menurun dan pertumbuhan terhambat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement