REPUBLIKA.CO.ID, Selama ini, masyarakat awam sering menyamakan osteoporosis dengan pengapuran. Padahal, menurut ahli ortopedik, dr Andre Pontoh, SpOT, kedua hal ini beda jauh. Menurutnya, Osteoporosis adalah penyakit pengeroposan tulang. Sedang Pengapuran adalah kelainan yang terjadi pada sendi. “Istilah kedokterannya Osteoarthritis,” ujarnya di sela-sela acara 2nd Annual Scientific Meeting Indonesian Hip and Knee Society (IHKS), Jumat (13/1).
Osteoporosis, menurutnya terjadi karena deposit kalsium yang kurang di tulang. Hal ini akan menyebabkan tubuh mengambil kalsium dari tulang. Lama kelamaan, tulang akan menjadi keropos. Untuk itu, menurutnya, cara paling baik menghindarinya, adalah dengan memenuhi kalsium yang cukup saat berusia muda.
Sedangkan pengapuran, menurut Andre, permasalahan bukan karena kalsium di tulang. “Jadi obatnya bukan dengan minum susu banyak,” ujarnya. Untuk mengobati pengapuran, bisa dilakukan dengan berbagai cara, tidak selalu harus melalui operasi.
Dijelaskan wakil ketua IHKS ini, yang penting untuk mengatasi pengapuran adalah dengan mengganti gaya hidup. “Jangan pakai sepatu tumit tinggi, dan jangan banyak jalan,” ujarnya. Olahraga yang banyak membutuhkan penekanan pada kaki, juga sebaiknya dihindari.
Kedua penyakit ini juga bisa dibedakan dari rasa sakit yang dialami oleh penderita. Apabila menderita osteoporosis, penderita tidak pernah merasakan sakit atau nyeri pada tulangnya. “Kalau sakit, berarti tulangnya patah atau terjadi komplikasi lain,” katanya.
Sedangkan orang yang menderita pengapuran sendi, kata dia, selalu merasakan sakit pada sendinya, yaitu perhubungan antar tulang. Pengapuran ini, juga bisa diderita oleh orang yang masih muda, sekitar 20 tahunan.