REPUBLIKA.CO.ID, Kejadian keguguran boleh jadi menjadi peristiwa yang menyakitkan untuk seorang ibu. Apalagi, bila keguguran itu terjadi lebih dari satu kali. Jika hal ini yang terjadi, ibu harus mewaspadai ini. Menurut dr Zubairi Djoerban, spesialis penyakit dalam dan guru besar FKUI, keguguran berulang dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti ketidakcocokan golongan darah ABO tertentu antara suami istri, ketidakcocokan rhesus, diabetes, infeksi, APS, dan lain-lain.
APS sendiri merupakan suatu kelainan dalam sistem kekebalan tubuh. Ini terjadi karena tubuh membentuk antibodi yang ‘salah’ yang malah menyerang sel/jaringan tubuh sendiri. Seperti kita ketahui, antibodi yang merupakan bagian dari sistem pertahanan tubuh seharusnya melindungi kita. Pasien APS cenderung lebih mudah terjadi pembekuan darah, lebih mudah trombosis, baik di pembuluh darah otak, jantung, maupun kandungan.
Bila APS yang terjadi, demi mempertahankan kehamilan dan mencegah terjadinya keguguran berulang, ibu perlu mendapat suntikan heparin. Heparin aman untuk bayi, kata Zubairi, karena tidak menyebabkan cacat.
Ada dua jenis heparin. Pertama, heparin berat molekul rendah yang disuntikkan satu kali sehari atau heparin biasa yang disuntikkan dua kali sehari. Heparin berat molekul rendah memang harganya lebih mahal, tetapi tentu lebih kurang nyaman jika harus disuntik dua kali sehari selama lima bulan, yaitu sampai bayi lahir. Pemberian heparin akan melindungi ibu hamil dari risiko terjadinya trombosis (bekuan darah yang menyumbat pembuluh darah) yang kerap terjadi pada ibu hamil dengan APS yang kemudian menyebabkan keguguran.