REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI SELATAN---Kendati kerap diawasi, jajanan anak saat ini ternyata masih saja mengandung banyak zat berbahaya seperti boraks, rhodamin, dan formalin. Hal inhi dibenarkan Kepala Surveilance Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Sardi, yang menyebutkan, pada umumnya jajanan anak-anak yang dijual mengandung tambahan zat adiktif, berupa Rhodamin B dan Metamil Yellow. “Zat tersebut bila terserap dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan pada fungsi hati, bahkan kanker,''ujarnya.
Namun, jangan cemas dulu. Ada cara praktis untuk mengenali jajanan anak yang baik dan beracun. Misalnya saja, untuk membedakan minuman yang mengandung pewarna tekstil, bisa terlihat dari kejelasan warnanya. Biasanya pewarna tekstil itu bersifat metalik, dan umumnya senyawa metalik biasa digunakan sebagai daya tarik. “Misalnya, produk-produk tekstil atau cat biasanya warnanya sangat ngejreng atau lebih menonjol karena memang agar orang yang melihat jadi tertarik,'' katanya.
Ia juga menambahkan bahwa jajanan di lingkungan SD yang berbahaya kebanyakan mengandung boraks. Kandungan boraks banyak ditemukan di jenis bakso, mi, dan bakso tusuk yang dijual di lingkungan sekolah.
Sardi mengimbau masyarakat Kota Bekasi khususnya yang memiliki anak, agar lebih selektif memilih jajanan untuk anak. Selain itu, keberadaan kantin sekolah yang sehat juga sebaiknya didukung oleh sekolah-sekolah untuk menghindari anak-anak jajan di luar lingkungan sekolah.
Faktor harga juga bisa menjadi pertimbangan. Harga yang sangat murah, terutama agar mudah menarik pembeli, dapat menjadi cara lain untuk menelisik kemungkinan jajanan itu mengandung zat berbahaya.