REPUBLIKA.CO.ID, Buah pisang sering digunakan sebagai makanan pendamping (MP) ASI oleh para ibu. Namun, pemberian pisang ini tak boleh sembarangan. Menurut Konsultan Nutrisi Departemen Ilmu Penyakit Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI), Dr dr Damayanti R Sjarif SpA(K), pisang boleh diberikan saat bayi berusia lebih dari enam bulan.
“Namun itu hanya menjadi cemilan untuk bayi,” ujarnya di Jakarta, Senin, (20/2). Jika pisang diberikan pada bayi yang berumur kurang dari enam bulan, menurutnya bisa berbahaya. Ia menceritakan bahwa ia sering menemui kasus balita yang salah diberi makan oleh ibunya, yaitu diberi makan pisang.
Dijelaskannya, dalam usia kurang dari enam bulan, bayi tak bisa mencerna pisang secara sempurna. “Akibatnya, (makanan itu) menggumpal dan harus dioperasi,” ujarnya.
Pemberian makan pisang pada bayi ini, menurutnya adalah kebiasaan yang sudah dilakukan oleh generasi sebelumnya. Namun, cara pemberian makanannya salah. Orang-orang dulu, cerita Damayanti, sebelum memberi makan pisang pada bayi, ia mengunyah pisang tersebut hingga lembut. Setelah itu, baru disuapkan pada bayi.
Dengan cara seperti ini, bayi bisa mencerna pisang, karena buah itu telah dilumatkan dengan enzim-enzim dari mulut sang ibu. Namun, ia tak menyarankan cara ini dilakukan pada saat sekarang. “Karena cara ini bisa juga menularkan bakteri TBC dan penyakit lainnya,” ujarnya.