Rabu 22 Feb 2012 15:09 WIB

Ani Yudhoyono: Gaya Hidup Sehat Dapat Cegah Kanker

Gaya hidup sehat dapat terhindar dari kanker (ilustrasi)
Gaya hidup sehat dapat terhindar dari kanker (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kanker merupakan salah satu penyakit yang menduduki peringkat cukup tinggi penyebab kematian. Pencegahan kanker menjadi sangat penting dan dapat dimulai melalui perubahan gaya hidup yang lebih sehat.

Ibu Ani Yudhoyono saat membuka seminar nasional tentang kanker memperingati Hari Kanker Sedunia di mengatakan, untuk melawan kanker melalui revolusi budaya hidup menjadi lebih sehat dan mengubah cara pandang kita terhadap kanker.

Ditambahkannya untuk memperkuat semangat hidup dan kemampuan bertahan pengidap kanker, maka Ibu Negara ini meminta agar diagnosis kanker bagi seseorang jangan disebut dengan divonis terkena kanker.

"Bagi seorang penderita kanker janganlah dikatakan sebagai vonis tapi didiagnosis. Jadi ini juga merupkaan perubahan cara pandang kita terhadap kanker. Pemeliharaan lingkungan baik air, udara, maupun makanan termasuk pengelolaan limbah terutama bahan berbahaya dan beracun atau b3 menjadi sesuatu yang amat penting," kata Ani di Istana Negara, Rabu (22/2).

Pengobatan herbal

Ia mengatakan, pengobatan alternatif dengan menggunakan bahan herbal hendaknya bisa didorong untuk penanganan kanker.

"Sesungguhnya kita wajib bersyukur karena menganugerahkan bangsa ini tumbuhan dan hewan baik di darat maupun di laut bahkan Indonesia mendapat julukan sebagai negara dengan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. OKI bisa dibangun kerja sama yang tepat antara kita dan negara lain untuk meneliti kemungkinan obat untuk mengatasi kanker," katanya.

Ani menambahkan,akhir-akhir ini kita sering mendengar banyak orang menyebut bahwa kunyit putih di Indonesia dapat untuk menyembuhkan kanker. "Nah, ini perlu diadakan riset. Saya mengimbau seluruh peneliti untuk meneliti benarkah kunyit putih bisa menyembuhkan kanker. Kita sekali lagi merupakan negara dengan keanekaragaman hayati yang tinggi," cetusnya.

Ani mengatakan selain penelitian mengenai herbal yang bisa membantu pengobatan kanker, juga diperlukan peningkatan peran dan profesionalitas tenaga medis untuk perawatan kanker.

"Harus kita akui bahwa sistem penatalaksanaan penyakit kanker di negara kita masih belum optimal. Ketersediaan tenaga medis yang profesional belum cukup dan belum tersebar secara merata. Sementara fasilitas yang memadai dan terjangkau tidak mudah untuk diwujudkan. Ini yang harus dijawab oleh Kemenkes dan perguruan tinggi bagaimana mencetak tenaga medis yang handal untuk mengatasi penyakit kanker. Sehingga nantinya proporsional tenaga medis itu bisa baik lagi," paparnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement