REPUBLIKA.CO.ID, Kehamilan yang membahagiakan untuk seorang ibu bisa menjadi malapetaka ketika dihinggap Torch. Sebenarnya, apakah Torch? Berikut paparan singkatnya:
* Torch merujuk pada sekelompok infeksi yang bisa ditularkan dari ibu hamil kepada janin yang dikandungnya.
* Infeksi Torch meliputi toksoplasmosis, infeksi rubella alias campak jerman, cytomegalovirus (CMV) yang masih keluarga herpes, dan virus herpes simplex (HSV).
* Infeksi Torch umumnya tidak bergejala pada orang dewasa. Namun, dapat berakibat fatal pada janin atau bayi baru lahir.
* Deteksi dini infeksi Torch dapat menurunkan risiko cacat atau kematian pada janin dalam kandungan.
* Penapisan Torch dapat memantau infeksi kelainan bawaan pada saat lahir; perinatal, yaitu sekitar lima bulan sebelum kelahiran hingga bayi lahir berumur 28 hari; dan periode neonatal, yakni 28 hari pertama sejak lahir.
* Jika seorang ibu hamil mendapatkan hasil positif pada tes TORCH di trimester pertama kehamilan, ia dapat diberikan terapi. Langkah ini akan menurunkan risiko cacat atau kematian pada bayi yang dikandungnya. Bayi baru lahir yang dicurigai terinfeksi juga bisa dites.
* Tes Torch menapis darah wanita hamil berguna untuk mengetahui keberadaan antibodi bakteri atau virus penyebab TORCH. Tes darah akan mengungkap profil seseorang, apakah ia pernah mengalami infeksi, sedang terinfeksi, atau tidak pernah terpapar virus.