REPUBLIKA.CO.ID, Belakangan ini makin banyak penelitian membuktikan bahwa gemuk berhubungan erat dengan risiko munculnya beberapa jenis kanker seperti kanker usus besar, kanker payudara untuk wanita yang sudah menopause, kanker uterus, saluran cerna esophagus dan kanker ginjal. Obesitas atau amat gemuk sekali juga meningkatkan risiko untuk tumbuhnya kanker leher rahim, kandung empedu, limfoma hodgkin, mieloma multiple, indung telur, pankreas, tiroid, dan prostat.
Dokter Zubairi Djoerban, ahli penyakit dalam dan guru besar FKUI, mengungkapkan, beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara penurunan berat badan dan turunnya risiko kanker. ''Jadi, menurunkan berat badan baik sekali untuk kesehatan. Tidak usah banyak-banyak, 1 kg saja dalam 2 bulan,'' ujar Zubairi dalam satu konsultasi.
Kendati begitu, dia mengakui itu bukan upaya yang mudah, tetapi dengan motivasi dan niat yang kuat semuanya bisa tercapai. ''Ada banyak bukti yang menegaskan bahwa mencegah sakit kanker jauh lebih baik daripada mengobati kanker dan pada prinsipnya kanker dapat dicegah,'' ujarnya.
Banyak penelitian yang membuktikan bahwa risiko kanker dapat diturunkan dengan aktivitas fisik, paling tidak olahraga sudah terbukti menurunkan risiko munculnya kanker payudara, usus besar, uterus dan prostat. Selain itu, gaya hidup fisik aktif, olahraga atau berjalan cepat setengah jam sehari, terbukti menurunkan risiko untuk mendapat sakit jantung, tekanan darah tinggi, kencing manis dan osteoporosis.
Ada beberapa tips, agar kita lebih aktif, antara lain naik tangga, tidak usah memakai elevator/lift. Bila mungkin, jarak tidak terlalu jauh, berjalan kaki atau naik sepeda ke kantor, ke toko atau ke tujuan lain. Waktu istirahat di tempat kerja, dipakai untuk berjalan cepat atau senam atau stretching. Ketimbang kirim SMS atau e-mail, datangi saja teman kerja sekantor. Bila liburan, pilih liburan yang aktif, hindari perjalanan yang banyak duduk. Luangkan waktu bermain dengan anak. Bila olahraga pagi dianggap tidak mungkin, sibuk, takut terlambat kantor, ya berangkatlah ke kantor pagi-pagi. Setelah sampai, pergilah ke halaman kantor atau keluar kantor lagi, untuk berjalan cepat selama 15 menit (30 menit pulang balik).
Setelah makan malam, jangan langsung duduk nonton televisi, tetapi berjalan di dalam rumah. Bagaimana diet yang baik untuk menghindari kanker? Pertama, pilihlah diet yang sehat, banyaklah makan sayur, makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Setiap hari makanlah lima porsi sayur dan buah. Untuk makanan dan minuman yang tinggi kalori, konsumsilah sedikit saja seperti sup buntut, cake, cheeseburger, pizza, donat, dan es krim serta coke. Kurangi konsumsi gula dan garam.
Zubairi menambahkan, makanan rendah lemak amat dianjurkan, namun kita perlu hati-hati makanan yang berlabel rendah lemak, kita bisa salah arti, makanan rendah lemak seringkali tinggi kalori. Untuk lauk, pilihlah ikan atau ayam, kurangi makan daging sapi atau kambing. Hindari atau paling tidak kurangi makanan yang sudah melalui proses pemasakan, misalnya sosis atau burger. Makan singkong, mi baso, mi goreng, martabak, pizza, tentu saja boleh. Tetapi untuk jenis makanan yang tinggi kalori tersebut, makanlah sebagai menu utama, pengganti nasi. Artinya silakan makan mi baso atau mi goreng di meja makan, pada jam makan, sebagai pengganti makan siang atau makan malam.