REPUBLIKA.CO.ID, Ibu hamil yang diberi vaksin anti-influenza kecil kemungkinannya melahirkan bayi yang berat badannya di bawah normal. Dalam penelitian yang dilakukan di Bangladesh, sebanyak 340 ibu hamil ditetapkan secara acak untuk diberi vaksin flu atau vaksin lainnya. Jika periode setelah vaksinasi itu mencakup musim flu, bayi-bayi baru lahir itu beratnya hampir sama, apapun jenis vaksin yang diperoleh ibu mereka.
Tetapi, penulis penelitian Mark Steinhoff dari Rumah Sakit Anak-anak di Cincinatti, Ohio, mengatakan bahwa semasa musim influenza, perempuan yang memperoleh vaksin flu, jumlah yang terserang flu kurang separuh dari mereka yang memperoleh vaksin lain, dan bayi-bayi mereka lahir dengan berat badan yang sehat.
"Jika ibunya memperoleh vaksin itu dan terkena influenza, berat badan bayinya 200 gram lebih banyak - 3,1 kilogram dibanding 2,9 kilogram. Itu adalah peningkatan substansial dalam berat badan sewaktu lahir," ujarnya.
Steinhoff mengatakan sudah diketahui bahwa kelahiran dengan berat badan di bawah normal, berdampak seumur hidup.
"Jika terjadi penurunan berat badan setelah lahir pada bayi yang sehat, semakin berkurang beratnya, semakin besar kemungkinan bayi itu, pada usia dewasa, mengalami gangguan kesehatan seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung," ujarnya lagi.
Steinhoff mengatakan ia dan rekan-rekannya adalah yang pertama mengidentifikasi kaitan antara vaksinasi flu dan berat badan saat lahir, tetapi empat penelitian lain sejak itu memperoleh temuan serupa. Kendati demikian, mengapa seorang ibu yang sakit flu melahirkan bayi yang berat badannya di bawah normal, masih belum jelas.
Steinhoof mengatakan, "Tetapi secara umum, jika ibu hamil terkena flu – dan penyakit itu berlangsung selama seminggu, delapan hari, atau sepuluh hari – pertumbuhan bayinya tidak begitu baik dalam kurun waktu itu dan mungkin akhirnya lahir agak kurang gizi."
Mark Steinhoff dari Rumah Sakit Anak-anak di Cincinnati menekankan bahwa vaksin influenza aman bagi ibu dan bayi, dan merupakan salah satu dari segelintir vaksin yang bisa diberikan kepada ibu hamil yang akan melindungi ibu dan bayinya. Makalah Steinhoff itu dimuat dalam Canadian Medical Association Journal.