Sabtu 24 Mar 2012 19:01 WIB

Walau Kena Kanker Payudara, Boleh Hamil Kok

Rep: Rosita Budi Suryaningsih/ Red: Chairul Akhmad
Ibu hamil (ilustrasi).
Foto: Wordpress.com
Ibu hamil (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, WINA – Ketakutan sering menyertai perempuan yang terkena kanker payudara. Mereka takut tidak diperbolehkan lagi untuk hamil dan mempunyai keturunan.

Sebelumnya, para dokter khawatir bahwa kehamilan bisa meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh, dan bisa menyebabkan kanker tersebut berkembang lagi. Estrogen adalah hormon seks perempuan yang merangsang beberapa jenis kanker payudara tumbuh dengan memicu protein tertentu (reseptor) pada sel kanker.

Namun, penemuan baru yang dipresentasikan di European Breast Cancer Conference di Wina, menyatakan perempuan diperbolehkan hamil, bahkan dalam dua tahun pertama setelah diagnosis kanker payudara diketahui.

Ahli onkologi medis dari  the Jules Bordet Institute di Brussel, Dr Hatem Azim Jr, mengatakan penelitiannya dari 1.000 perempuan yang mengalami kanker payudara, sepertiganya diperbolehkan hamil. “Dan hasilnya tidak ada bedanya,” ujarnya seperti dilansir dari Dailymail, Sabtu (24/3).

Ia menambahkan, sering ketika wanita dengan riwayat kanker payudara hamil, beberapa dokter menyarankan mereka untuk melakukan aborsi karena takut menyelesaikan kehamilan bisa memiliki efek yang merugikan pada hasil penyakit mereka. “Kami menemukan bahwa ini tidak benar dan hasilnya adalah sama, terlepas dari nanti sang perempuan bisa melahirkan dengan sukses atau tidak,” jelas Azim.

Menurutnya, aborsi tidak boleh disarankan untuk alasan terapeutik pada pasien dengan kondisi seperti ini. “Dokter harus meyakinkan bahwa kehamilan setiap saat setelah diagnosis kanker payudara aman, terlepas dari status ER,” paparnya.

Pejabat senior dari Breakthrough Breast Cancer, Dr Rachel Greig, mengatakan penelitian ini mungkin menawarkan jaminan kepada pasien kanker payudara yang ingin memiliki bayi setelah menyelesaikan pengobatan mereka. “Ini menunjukkan bahwa kebanyakan wanita yang hamil setelah kanker payudara tidak mengalami peningkatan risiko terserang kanker itu lagi,” ujarnya.

Namun, ia menyarankan jika pun ingin mempunyai keturunan dan padahal punya riwayat terkena kanker payudara, lebih baik dikonsultasikan dulu dengan dokter, agar bisa terkontrol.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement