REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI--Seorang anak usia di bawah lima tahun (balita) di Kabupaten Sukabumi diduga terjangkit penyakit Flu Singapura karena pada tangan, gusi, mulut, telapak tangan, dan kakinya terdapat benjolan merah seperti terserang penyakit cacar.
"Awalnya anak saya, Sabrina Putri Topan (1,7), demam 2--3 hari, diikuti sakit leher (pharingitis), kemudian tidak nafsu makan, pilek, memerah di bagian mulut, tangan, dan kaki," kata ayah balita tersebut, Wilda Topan, kepada wartawan di kediamannya, Kampung Pondok Kaso, Desa Ciheulang Tonggoh, Kecamatan Cibadak, Senin.
Bahkan, lanjut dia, anaknya sampai sesak napas, kejang-kejang, seriawan pada rongga mulut, lidah, dan kerongkongan, serta timbul benjolan berwarna merah.
Menurut dia, terungkapnya Sabrina terjangkit Flu Singapura ini setelah diperiksa ke dokter pribadinya. Setelah diperiksa dan dianilisis, ternyata anaknya terjangkit Flu Singapura meski masih dalam kondisi wajar atau belum parah.
Selain itu, dokter pribadinya juga menganjurkan agar anaknya tersebut untuk sementara dikarantina dan dijaga kesehatannya serta membuat sanitasi yang baik untuk anaknya tersebut.
"Untuk sementara saya mengaratinakan anak saya karena anjuran dokter jangan keluar rumah dahulu, khawatir sakitnya tambah parah," katanya.
Dikatakan Wilda, dirinya tidak tahu penyakit itu ditularkan dari siapa karena selama ini anaknya hanya paling jauh diajak jalan-jalan ke Ciwidey, Bandung. Setelah itu, pulang lagi ke rumah.
"Saya berharap anak saya bisa kembali sehat, tetapi kami khawatir kondisi anak saya terus memburuk karena bercak merah pada tubuhnya semakin membanyak," kata Wilda.
Dihubungi secara terpisah, Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2MPL) Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Dadang Sucipta mengatakan bahwa penyakit tersebut biasanya timbul pada musim pancaroba.
"Kami akan meninjau langsung ke lokasi, dan akan memberikan pengobatan kepada balita tersebut," ujarnya.
Namun, lanjut dia, pihaknya tidak mempunyai obatnya. "Dan, untuk pencegahan agar sakit balita itu tidak parah, kami akan merawatnya sampai kondisinya membaik," kata Dadang.
Ditambahkan Dadang, kasus Flu Singapura ini merupakan kasus yang kali pertama di Kabupaten Sukabumi. Maka dari itu, untuk memastikan apakah benar balita tersebut terjangkit Flu Singapura, pihaknya menurunkan tim kesehatannya ke lokasi.
"Kami menduga balita itu tertular tidak di Kabupaten Sukabumi, tetapi dari luar Sukabumi. Dan, untuk pemulihan, kami imbau orang tuanya agar mengarantikan balita itu untuk sementara hingga kondisinya membaik," katanya.