REPUBLIKA.CO.ID, George Cormack (33 tahun) seorang ibu asal Inggris menderita empat kali serangan jantung dan stroke saat melahirkan bayi kembarnya. Sekarang setelah berbulan-bulan pemulihan, Cormack akhirnya menikmati waktu bersama keluarganya.
Cormack mengalami masalah yang disebabkan oleh emboli cairan ketuban atau dikenal dengan amniotic fluid embolism (AFE). Sebuah kondisi dimana sel-sel janin berpindah ke dalam aliran darah ibu hamil, hingga memicu reaksi alergi.
Saat melahirkan kedua anaknya pada bulan Juni, dokter mendiagnosis kondisi tersebut dalam tubuhnya hingga membuat Cormack koma. Stroke tersebut juga kemudian mempengaruhi bagian otak Cormack, yang mengontrol bicaranya. Namun, dengan bantuan terapis ia mampu menjalani proses pemulihan.
Menurut sebuah artikel di Jurnal Perawat “Critical Care” yang dilansir The Huffington Post, AFE pertama kali didokumentasikan pada 1926. Saat itu masalah ini menjadi penyebab utama kematian selama persalinan. Kemudian pada 2011 lalu, dari sebuah artikel dari Website MD menunjukkan peningkatan ibu yang menderita stroke selama kehamilan dan persalinan.
Kurang lebih 6.000 insiden stroke yang menyerang ibu selama kehamilan dan persalinan, terjadi antara tahun 2006-2007. Hal tersebut mengalami peningkatan dari 10 tahun terakhir, yakni hanya sekitar 4.000 penderita. Menurut peneliti, stroke selama kehamilan dan persalinan terkait dengan tekanan darah tinggi, obesitas, dan faktor kesehatan lain dari sang Ibu.
Selain itu para ilmuwan melaporkan, kehamilan di atas usia 35 tahun lebih beresiko meningkatkan peluang seorang wanita terkena serangan jantung. Meskipun jumlah insiden stroke selama kehamilan dan persalinan relatif rendah, untuk jumlah kelahiran di seluruh dunia. Peneliti tetap mengingatkan para dokter untuk waspada jika wanita hamil mengeluhkan sakit di dada, terutama untuk mereka yang terlambat memiliki anak.