Rabu 25 Apr 2012 22:54 WIB

Galau Picu Penyakit Jiwa

Remaja depresi/ilustrasi
Foto: my-blackberry.net
Remaja depresi/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Galau. Kata ini amat populer di kalangan remaja saat ini. Tapi tahukah Anda, remaja yang terlalu sering galau dapat terkena gangguang bipolar atau gangguan jiwa yang terjadi secara berulang-ulang dalam rentan waktu lama dan berlangsung seumur hidup.

Menurut Kepala Departemen Psikiatri Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Dr Ayu agung Kusumawardhani, gangguang bipolar ditandai dengan gejala-gejala perubahan alam perasaan. "Remaja yang dikenal sedang mengalami masa-masa galau, memang sangat mudah terserang depresi," kata Agung saat menjadi pembicara dalam seminar media yang bertema 'Gangguan Bipolar: Dapatkah Dikendalikan', di Jakarta, Rabu (25/4).

"Kita harus lihat apakah itu hanya berupa penyesuaian diri pada keadaan ataukah sudah merupakan episode depresi," kata Agung.

Episode depresi terjadi pada orang yang mengidap masa depresi setiap hari dengan minimum waktu dua pekan. "Hal ini dapat terlihat dari perilakunya, yang tidak mau bertemu dengan orang-orang, pesimistik, memikirkan sesuatu yang nihilistik, maka kemungkinan untuk dapat terpicu bipolar 30 persen," kata Agung menerangkan.

Di kesempatan yang sama, Ketua Seksi Bipolar Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI), dr.Handoko Daeng menjelaskan, antara depresi reaktif dan depresi bipolar itu harus dibedakan dengan beberapa tes tertentu. "Jenis depresi yang berbeda, karena setiap orang pasti dapat merasakan sedih dan pesimis. Namun bila itu terjadi terus menerus atau disebut sebagai episode depresi , maka perlu dikhawatirkan," ujar Daeng.

Gangguan Bipolar kerap kali menimbulkan ide untuk bunuh diri pada penderitanya, bahkan angka bunuh diri bekisar 0,4 persen per tahun pada laki-laki dan perempuan yang terdiagnosis bipolar. "Tindakan bunuh diri seringkali terjadi saat awal sakit dan berhubungan dengan episode depresi berat dan fase disforik agitatif khususnya setelah episode depresi berat berulang," jelas Agung menandaskan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement