REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Rumah Sakit Islam Sultan Agung (RSISA) Semarang bersama Bank Jateng Syariah menggelar operasi katarak gratis, Sabtu (28/4). Menggunakan teknologi tercanggih, operasi dilakukan tanpa jahitan atau fakoemulsifikasi.
Sebanyak 25 warga tak mampu mendapat pelayanan gratis operasi katarak. Mereka tak perlu membayar sepeser pun untuk operasi tersebut. Operasi katarak tanpa jahitan (Fakoemulsifikasi) tersebut jika pengobatan mandiri dapat mencapai Rp 8 juta.
Salah seorang pasien yang mendapat pelayanan tersebut, Musrika (68 tahun) mengaku sangat senang dapat terdaftar. Dia ditemani putrinya, Ruroh (32 tahun) datang dari Jepara menuju Semarang untuk mendapat layanan gratis tersebut. Sebelumnya, Musrika pernah menjalani operasi katarak hingga menghabiskan dana Rp 5 juta untuk operasi biasa.
Berbeda dengan operasi tanpa jahitan kali ini, Musrika mengeluh rasa sakit hingga dua bulan karena operasi biasa sebelumnya. Kali ini dia mengaku gembira karena operasi di RSISA kali ini menggunakan teknologi terbaru. "Senang, terbantu. Pas didiagnosa dokter mata yang satu lagi harus dioperasi. Sebelumnya sudah dioperasi habis banyak biaya," ujar Ruroh. Keduanya akan bermalam di RSISA karena besok ada jadwal kontrol pasien. Pihak RSISA pun memberikan fasilitas inap bagi pasien luar kota.
Operasi katarak gratis bagi warga tak mampu kali ini merupakan yang keempat kalinya digelar RSISA sejak awal tahun 2012. Syarat mendat layanan gratis tersebut harus miskin dengan dibuktikan surat tak mampu. "Kalau bayar, normalnya Rp 8 juta. Ini dari bank Jateng Rp 5 juta, sisanya RSISA, kita kerjasama," ujar Direktur Utama RSISA, Masyhudi AM.
Kegiatan tersebut juga merupakan rangkaian kegiatan sosial Bank Jateng yang tengah memperingati ultah ke-46. Direktur Unit Usaha Syariah PT. Bank Pembangunan Jateng, Basuki Sri Hartono mengatakan, sebelumnya Bank Jateng telah menggelar donor darah, penghijauan, dan khitanan massal.