REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Meningkatnya kasus kanker di dunia dinilai akibat semakin banyaknya negara yang mengadopsi gaya hidup Barat.
"Jangan sampai kasus-kasus kanker paru-paru di Barat ditransfer ke negara-negara berkembang," kata peneliti dari John Hopkins Bloomberg School, John Groopman, seperti dilansir kantor berita AP.
Ia mengatakan, gaya hidup Barat sangat berisiko terhadap kanker. Ia merujuk pada kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, dan pola makan yang buruk di kalangan masyarakat Barat.
Ia mengakui, kasus-kasus kanker yang disebabkan oleh infeksi seperti kanker servik, perut, dan liver akan semakin menurun. Namun, penurunan kasus tersebut tidak akan mengimbangi peningkatan kasus kanker yang disebabkan oleh pola hidup buruk seperti kanker paru-paru dan payudara.
Semakin majunya teknologi medis dalam penanganan beberapa penyakit akibat infeksi seperti malaria atau AIDS juga menjadi faktor pendorong. "Sebab, hal tersebut turut menambah angka harapan hidup manusia, sementara kanker sangat berkaitan dengan penuaan," ujarnya.