REPUBLIKA.CO.ID, Ada kabar baik untuk Anda yang hobi olahraga. Tak perlu lagi harus melakukan diet khusus atau mengonsumsi suplemen khusus agar mencapai performa terbaik saat berolahraga. Cukup dengan mengonsumsi makanan yang tepat dengan jumlah yang sesuai, maka kegiatan olahraga pun bisa berjalan lancar serta kondisi tubuh tetap oke.
Berikut penjelasan mengenai beberapa pengetahuan dasar tentang konsumsi makanan ketika berolah raga. Atlet biasanya mempunyai kebutuhan nutrisi yang unik. Ini lantaran mereka berkegiatan dengan porsi yang lebih besar dibanding lainnya.
Maka itu, otomatis perlu kalori lebih untuk memenuhi kebutuhan tenaga saat berolahraga dan juga kebutuhan pertumbuhan. Porsinya tergantung pada seberapa aktif kegiatan mereka. Tapi menurut para dokter kesehatan, atlet remaja setidaknya membutuhkan 2.000 sampai 5.000 kalori setiap harinya buat memenuhi kebutuhan energi mereka.
Lalu apa yang terjadi jika atlet remaja tidak cukup makan? Ya pastinya tubuh mereka nggak bisa mencapai performa puncak, atau bukannya otot menjadi kuat, tapi sebaliknya justru kondisi tubuh turun.
Wajar kalau akhirnya dengan aktivitas yang seabreg, tentu membutuhkan tambahan pasokan energi. Nah ada kalanya, melakukan diet menjadi hal yang tidak baik bila dilakukan berlebihan. Karena itulah bila ada yang menyarankan berdiet padahal aktivitas kita cukup tinggi, ada baiknya bicarakan dulu dengan dokter atau minta pendapat ahli diet.
Jika mereka setuju, sebaiknya minta bantuan buat menyusun rencana agar Anda bisa menjalankan diet dengan asupan nutrisi yang seimbang. Dengan begitu, kita tetap bisa mempertahankan penampilan saat berolahraga sekaligus menurunkan berat badan.
Lantas apa aja yang perlu dikonsumsi? Karbohiodrat adalah sumber penting buat menambah energi, dan salah satu jenis makanan yang dibutuhkan. Vitamin, mineral, protein dan lemak juga nggak kalah penting untuk menjaga kondisi tetap di puncak.
Selain itu, kalsium bakal membantu membangun tulang yang kuat. Agar dapat memperoleh jumlah asupan zat besi yang tepat, silakan mengonsumsi daging merah yang mengandung sedikit lemak, sayur-sayuran hijau dan juga sereal yang dilengkapi dengan zat besi fortifikasi. Kalsium yang bisa melindungi tulang, biasanya ditemukan pada makanan-makanan diet seperti susu rendah lemak, yogurt dan keju.