Rabu 20 Jun 2012 13:03 WIB

Siap Menikah? Jangan Lupa Lakukan Ini Dulu

Rep: desy susilawati/ Red: Endah Hapsari
Menikah (Ilustrasi)
Menikah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Memiliki keturunan yang sehat tentu menjadi dambaan siapa saja. Agar para calon pengantin 100 persen siap menikah, dr Frizar Irmansyah, SpOG, menyarankan pasangan yang hendak menikah melakukan konseling pranikah. Ini merupakan cara mudah mendapatkan keluarga berkualitas.

"Konseling merupakan proyeksi masa depan pernikahan. Pasangan bisa mengecek kesehatan reproduksi fertilitas, melihat genetika atau keturunan, dan kesiapan mental," jelas Frizar.

Prosedur pemeriksaan kesehatan sebelum menikah adalah wawancara dengan dokter untuk mengetahui riwayat kesehatan diri, riwayat kesehatan keluarga dan penyakit yang diturunkan, serta riwayat kesehatan lingkungan. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mendeteksi tekanan darah, adanya kelainan jantung, kulit, dan penyakit dalam yang perlu dicurigai.

Menurut Dra Ampi Retnowardani dari Laboratorium Klinik Prodia, pemeriksaan fisik ini dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium yang disebut pre-marital check up. Rangkaian pemeriksaan juga termasuk dengan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan TORCH, fungsi hati, rhesus, dan lainnya.

"Berbagai penyakit yang perlu dideteksi sebelum menikah adalah diabetes mellitus, hipertensi, HIV/AIDS, Kelainan jantung, hepatitis B, TORCH, dan peyakit menular seksual (PMS)," jelas Ampi.

Menurut Frizar sebelum hamil, wajib bagi pasangan untuk merencanakan kehamilannya, dan konseling mengenai kontrasepsi apa yang akan dipakai.

Tujuannya tentu agar sang wanita nantinya dapat menjalani kehamilan secara optimal, mengurangi risiko gangguan selama kehamilan dan kelahiran bayi dengan gangguan kesehatan.

Selain itu penting juga melakukan pemeriksaan kesehatan alat reproduksi, seperti pemeriksaan rahim, kekebalan terhadap toksoplasma, rubella, cytomegalovirus, HSV Tipe 2, pemeriksaan USG, pemeriksaan sel telur bila ada indikasi infertil, serta analisa sperma.

Fokus konseling pada usia, diet, dan berat badan, lingkungan, konsumsi alokohol, rokok dan pengguna narkotika, riwayat tertentu dan tentang imuniasi.

Kapan melakukan konseling pranikah? Sebenarnya, kata Ampi, konseling dapat dilaksanakan kapan pun sebelum menikah. Tapi, idealnya enam bulan sebelum menikah. "Bila ada masalah, ada cukup waktu untuk melakukan pengobatan,' katanya.

Namun, kenyataannya saat ini masih sedikit yang konseling pranikah. Karena konseling pranikah dianggap menambah kesibukan, jarang dilakukan, serta mahal/dianggap pemborosan. "Faktanya dengan konseling pranikah akan mengurangi risiko kelahiran bayi cacat dan mengurangi beban psikologi dan materiil seumur hidup," jelas Frizar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement